"(Bulan puasa) ini biasa tarawih keliling, ngabuburit, ke majelis taklim, tapi kita enggak kampanye (nanti melanggar). Tapi intinya lebih banyak ketemu dengan masyarakat," kata Deddy saat dihubungi via telepon, Jumat (18/5/2018).
Menurut Deddy, sejak awal kampanye tidak ada sesuatu yang spesial disiapkan. Termasuk pada momen Ramadan tahun ini. Terpenting, sambung dia, ialah memperbanyak bertatap muka langsung dengan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu, lanjut Deddy, terlihat dari hasil survei Instrat. Elektabilitas pasangan Deddy-Dedi sebesar 40,5 persen mengungguli pesaing utamanya Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum sebesar 29 persen.
"Survei terakhir tinggi, tinggal kita maintain dengan banyak silaturahmi," kata Deddy.
Selain itu, dia melanjutkan, kampanye saat Ramadan harus mengedepankan kesantunan. Jangan sampai ada hal-hal yang bisa memicu kontroversi dan polemik di masyarakat.
"Jadi selama Ramadan ini bagaimana kampanye itu memiliki nilai ibadah yang lebih bukan mala mengotori bahkan mengurangi nilai ibadah bulan Ramadan," tutur Deddy. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini