Akibat hal itu, Goci dan istrinya terpaksa begadang semalaman karena panik. "Begitu tahu ada macan di bawah rumah saya langsung balik badan dan masuk ke dalam rumah. Saya enggak bisa tidur, (Rabu) malam langsung bisik-bisik dengan istri ada macan di bawah rumah," tutur Goci.
Sekitar 14 jam bersembunyi, hewan itu akhirnya berhasil di evakuasi setelah tim dari Taman Safari Indonesia (TSI) dan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) datang ke lokasi bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senjata bius dibawa tim medis Taman Safari Indonesia (TSI). Senjata bius berisi cairan bius medetomidin dan ketamin.
"Biasanya sepuluh menit baru bereaksi. Setelah benar-benar tidak sadar, baru kita ambil," kata Bongot Huaso Mulia, dokter hewan dari TSI kepada detikcom.
Senjata bius pada ujungnya menyerupai sumpit namun dengan pemicu dan pegangan mirip senapan biasa. Peluru bius sendiri berbentuk seperti suntikan, agar melesat ada pompa khusus yang berfungsi sebagai pelontar.
Dari tiga tembakan hanya satu yang benar-benar mengarah tepat sasaran. Hal itu karena posisi macan tutul yang terus bergerak saat peluru bius ditembakkan.
Petugas menembak dengan cara berbaring di tanah, ujung senjata bius membidik di dalam kolong. Tembakan terakhir melesat dan mengenai bagian bokong hewan tersebut, setelah dipastikan pingsan. Tim TSI lalu membongkar lantai rumah milik Goci dan menarik keluar hewan yang berusia sekitar 1,5 tahun tersebut.
Baca juga: Horor Macan Tutul Ngumpet di Kolong Rumah |
Kondisi macan tutul disebut sempat mengalami dehidrasi, namun berkat penanganan medis kondisinya saat ini telah mulai pulih. Beruntung, warga tidak memburu hewan tersebut saat terlihat berada di kawasan mereka.
"Kami berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, TNGGP, PPSC dan BKSDA termasuk Polsek Sukabumi. Bahkan saya paling awal di tempat ini, saya jelaskan jika macan tutul itu hewan dilindungi ada cara untuk melakukan evakuasi. Alhamdulillah warga mengerti hingga tidak terjadi sesuatu yang anarkis," kata Isep Mukti, pegawai BBKSDA.
Detik-detik penangkapan macan tutul di kolong rumah warga! Tonton video selengkapnya di 20Detik:
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini