Anak ketiga dan keempat pasangan Ajis (34) dan Dini Pertiwi (34) terlahir dempet di bagian dada. Berdasarkan pemeriksaan tim dokter RSHS Bandung kedua bayi berusia 32 hari ini hanya memiliki satu alat kelamin berjenis laki-laki dan satu anus.
Siang tadi, sekitar pukul 12.30 WIB bayi bernama Muhamad Nur Hidayah dan Muhamad Nur Safaat meninggalkan rumah sakit menuju kediamannya di Perum Surya Cigadung, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang. Kedua bayi mungil itu keluar dari ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSHS ditemani kedua orang tuanya dan langsung dibawa ke dalam mobil ambulans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana Dewi menyatakan, bila kedua bayi malang tersebut untuk sementara akan dirawat di kediaman orang tuanya. Karena dari hasil pemeriksaan yang dilakukan kondisi kedua bayi dalam keadaan sehat sehingga bisa dirawat di rumah.
"Hari ini pulang dulu karena situasi tubuhnya mulai stabil dan untuk nanti dilakukan tindakan medis selanjutnya," kata Nina, saat ditemui di RSHS Bandung, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Senin (14/5/2018).
Sementara itu, Ketua Tim Dokter Kembar Siam RSHS Sjarif Hidayat menyatakan, kondisi kesehatan kedua bayi tersebut saat ini dalam kondisi stabil. Total berat badan dari kedua bayi itu sudah mencapai 5,230 kg. Atau masing-masing seberat 2,6 kg.
"Bayi kembar siam ini kini berusia 32 hari berat badan mencapai 5,230 kg atau masing-masingnya 2,6 kg lebih. Dengan berat badan sebesar itu cukup aman sehingga bisa dirawat di rumah. Keadaan stabil, minum bisa suhu baik tanda-tanda vital bagus semua," kata Sjarif.
Tindakan medis ke depan, lanjut dia, akan ada rencana pemisahan. Tapi untuk sementara kedua bayi itu dirawat di rumah sambil menunggu kesiapan secara fisiknya. Pihaknya juga akan terus memantau perkembangan dan kesehatan kedua bayi tersebut.
"Ke depan akan direncanakan operasi (pemisahan). Tapi di rumah dibesarkan dulu. Kita akan pantau untuk pemberian nutrisi dan tumbuh kembangnya," ucap Sjarif.
Dia juga menambahkan, tidak ada perawatan khusus yang harus dilakukan untuk kedua bayi. Ajis dan Dini bisa merawat kedua putranya seperti bayi normal pada umumnya.
"Saat ini tidak perlu ada alat bantu jadi betul-betul peralatan bayi normal biasa. Tapi kita akan lakukan kunjungan rutin pantau pertumbuhannya, perkembangannya. Secara teratur dua minggu sekali akan pantau," katanya. (avi/avi)