Pantauan detikcom, Jumat (11/5/2018), sampah beragam jenis itu menumpuk di tanah seluas lebih dari 20 meter persegi, dengan ketinggian hampir satu meter lebih.
Aroma bau tidak sedap tercium saat melintasi jalan sempadan Sungai Citarik atau jalan penghubung antara Kecamatan Solokanjeruk dan Rancaekek itu. Bahkan jalan yang dapat dilalui dua kendaraan berlawanan, harus bergantian karena terhalang oleh sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah satu warga sekitar, Masnia mengatakan lokasi tersebut sudah dijadikan tempat sampah sejak empat tahun lalu.
"Sudah ada empat tahun, belum ada yang mengangkut, paling dibakar sama yang mulung, saya juga suka membakar," kata Masnia saat ditemui di rumahnya yang tidak jauh dari tempat pembuangan sampah itu.
Ia mengungkapkan sebelum membuang ke tempat tersebut banyak warga membuang sampah ke sungai."Sebelum ada tempat pembuangan sampah itu, warga yang baik kotor suka buang samoah ke sungai, mereka lewat terus maen lempar begitu saja," ungkapnya.
Tidak hanya sampah, air lindi dari sampah tersebut pun meluber ke tengah jalan. Para pengguna jalan yang kerap melintasi jalan ini pun harus berhati-hati karena licin.
"Sangat menggangu sekali, khususnya bagi saya sebagai pengguna jalan yang kerap melintasi jalan ini," kata Dede Kusuma (34) pengguna jalan asal Rancaekek saat ditemui tidak jauh dari TPS liar itu.
![]() |
Bukan sampah hasil rumah tangga biasa, di TPS liar ini ada barang-barang bekas rumah tangga seperti kasur, tikar dan pakaian bekas.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, sampah-sampah itu berasal dari warga sekitar, warga yang tinggal di perumahan yang ada di sekitar Solokanjeruk dan Rancaekek, bahkan salah satu pabrik di Kecamatan Solokanjeruk pun membuang sampah ke TPS liar tersebut.
"Bukan hanya warga sekitar, warga perumahan dan salah satu pabrik di Solokanjeruk juga buang sampahnya ke sini," kata Ujang salah satu petani saat ditemui di dekat sungai.
Menurut Ujang, warga membuang sampah ke tempat ini menggunkan mobil. "Tidak hanya pakai motor yang membuang sampah ke tempat ini pakai mobil. Biasanya buang di malam hari," jelasnya.
Tidak hanya mengotori jalan, sampah-sampah itu juga kerap masuk ke aliran sungai. "Kalau kena angin atau hujan besar, sampah itu masuk ke sungai, terus terbawa aliran sungai," ujarnya.
Ujang berharap, kepada pemerintah Kabupaten Bandung untuk membersihkan tumpukan sampah itu karena kondisinya sudah mengkhawatirkan. "Harapannya ingin dibersihkan, karena kalau terus dibiarkan sampah itu bisa menutup jalan ini," pungkasnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini