Sekolah yang berlokasi di Desa Cisaat, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat memiliki program yang mulia, yaitu menggratiskan biaya sekolah bagi pelajar yatim piatu dan tak mampu. SMK Caruban Nagari berada dalam naungan Yayasan Ki Gedeng Tapa Jumajan Jati.
Sejak pertama kali berdiri 2007 lalu, sekolah tersebut sudah menggratiskan biaya bagi anak yatim piatu dan tak mampu. Menghargai dan membantu sesama untuk bisa mendapatkan hak pendidikan menjadi alasan utama sekolah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya termasuk orang tidak mampu dan yatim piatu. Kita jemput bola, ke rumah-rumah orang yang tak mampu dan mendatangi sekolah-sekolah lain untuk menarik siswa yang ingin sekolah gratis," ucap Wastiman saat ditemui detikcom di SMK Caruban Nagari, Selasa (8/5/2018).
![]() |
Saat ini, sekolah tengah sibuk mempersiapkan kelulusan siswa kelas XII angkatan kesembilan. Wastiman mengaku jumlah siswa mengalami penurunan. "Dulu yang sekolah di sini dari berbagai daerah yang ada di Wilayah III Cirebon. Kita tetap semangat untuk membantu para siswa," ucapnya.
SMK Caruban Nagari hanya memiliki satu program kejuruan yakni jurusan teknik kendaraan ringan (TKR). Kendati demikian, pihak sekolah memberikan pengajaran agama. Siswa yang berskolah di SMK Caruban Nagari, dikatakan Wastiman, mendapatkan pendidikan di pondok pesantren.
"Semuanya gratis. Makan dan semuanya ditanggung yayasan. Anggaran itu urusannya yayasan, ya ada donatur," ungkapnya.
Salah seorang siswa kelas X SMK Caruban Nagari, Khaerudin Ramadhan langsung tersenyum saat ditanya tentang pengalamannya belajar di SMK Caruban Nagari. Khaerudin merasa bersyukur bisa mengenyam pendidikan tingkat menengah atas atau kejuruan.
![]() |
Khaerudin berasal dari keluarga yang tak mampu. Ia tinggal bersama adik dan ayahnya. "Ibu saya sudah meninggal. Bapak butuh biaya untuk menyekolahkan adik saya yang masih SMP, jadi saya mengalah. Tapi, Alhamdulillah di sini bisa belajar tanpa mengeluarkan biaya, jadi bisa membantu bapak," ujar Khaerudin.
Tahun ini, merupakan tahun pertama Khaerudin belajar di SMK Caruban Nagari. Kendati gratis, menurutnya, soal kualitas pembelajaran patutu diacung jempol.
"Selain sekolah umum, kita mendapatkan ilmu agama. Kita juga diajak bersosialisasi dengan masyarakat. Selalu hadir dalam pengajian," katanya.
Ia berharap sekolahnya terus berkembang lebih maju agar banyak anak-anak sepertinya bisa melanjutkan pendidikan.
Pelajar yang bercita-cita menjadi guru atau ustaz itu berharap bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikutnya. "Kalau ada kesempatan beasiswa lanjut. Mendapatkan pendidikan gratis seperti ini sudah Alhamdulillah," katanya. (ern/ern)