Sekdis Pendidikan Kota Bandung Mia Rumiasari mengatakan berdasarkan hasil pemetaan mulai tahun ini banyak guru ASN yang memasuki masa pensiun. Sehingga dipastikan Kota Bandung akan kekurangan tenaga pendidik khusunya yang bestatus ASN.
"Tahun ini yang pensiun itu kurang lebih ada 300 orang (guru ASN). Puncaknya banyak guru yang diangkat berdasarkan inpres akan pensiun pada 2022 nanti. Jadi memang kita menginginkan ada pemenuhan untuk tenaga pendidik dari ASN," ujar Mia usai acara Bandung Menjawab, Kamis (3/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disinggung dampak kekurangan guru ASN, Mia mengatakan proses pembelajaran di sekolah akan berjalan kurang maksimal. Sebab tanggung jawab seorang guru ASN berbeda dengan guru non ASN atau honorer.
"Tapi nanti bisa kepala sekolah memberikan tugas khusus pada guru non ASN. Tapi bentuknya penugasan bukan pengangkatan (sebagai ASN)," katanya.
Kenaikan Honor
Mia mengatakan tahun ini honorarium bagi guru dan tenaga administrasi non PNS di Paud, TK, SD dan SMP di Kota Bandung yang berjumlah sekitar 13 ribu orang sudah mengalami peningkatan. Sebelumnya mereka mendapat honor Rp 300 ribu per bulan tergantung jenjang pendidikan yang dibayar satu tahun sekali.
"Mulai tahun ini paling rendah tenaga administrasi mendapat Rp 500 ribu per bulan dibayar per triwulan. Paling tinggi tenaga pendidik jenjang SMP kurang lebih Rp 1.020.000 per bulan," katanya.
Menurut Mia meski honor tersebut sudah meningkat namun belum sesuai dengan UMK Kota Bandung Rp 3.091.345. "Tapi secara bertahap sesuai amanat Perda kita akan mendekatkan bahkan hampir sama dengan UMK," ujarnya. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini