Pantauan detikcom, Kamis (3/5/2018) siang, pukul 10.45 WIB, ratusan warga membakar ban dan memblokir akses masuk ke wilayah mereka. Sejumlah pengguna jalan di jalan penghubung antar kecamatan itu terpaksa mematikan mesin dan menonton aksi warga. Selain itu, warga memblokade jalan rusak itu dengan cara menyimpan aneka benda seperti gerobak, pos ronda dan tv.
"Jalan omean (perbaiki), jalan omean, ulah janji hungkul warga bosen diberean janji (jangan hanya janji warga bosan diberi janji)," teriak warga berbahasa Sunda sambil mengepalkan tangan ke udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada polisi yang mengawal aksi warga tersebut. Mereka mengaku menggelar sikap protes secara spontan karena meluapnya kekesalan. Aspirasi perbaikan jalan tidak juga di dengar pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Salah seorang orator, Lahudid, berteriak menyemangati peserta demonstrasi. "Siapa bupatinya, siapa bupatinya, Marwan Hamami harus mendengar aspirasi warganya," ucap Lahudid.
Saking kesalnya melihal jalan yang tak dipermulus, warga meblokir jalan dengan aneka benda. Terlihat satu unit TV mejeng di tengah jalan. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom). |
"Pak Bupati, para pejabat tolong dengar aspirasi kami. Tolong perbaiki jalan, kami mengeluh bukan karena tidak ada fakta. Makanya cobalah lihat jalan di sini coba rasakan apa yang dirasakan warga setiap hari," tutur Lahudid.
Warga belasan kampung di Desa Bojong Induk, Kesamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jabar aksi protes karena jalan rusak. Televisi, gerobak, pos ronda hingga batang pisang disimpan di tengah jalan.
Warga mengaku kesal, sejak 2006 jalan di wilayah mereka tidak kunjung diperbaiki. "Sudah 12 tahun jalan kami seperti ini, tahun 2015 janji mau diperbaiki tapi sampai saat ini tidak ada buktinya," kata Rahmat, anggota Karang Taruna Kampung Mekarjaya.












































Saking kesalnya melihal jalan yang tak dipermulus, warga meblokir jalan dengan aneka benda. Terlihat satu unit TV mejeng di tengah jalan. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom).