.webp)
Rencananya, ular itu akan dititip melalui Resort Konservasi Sumber Daya Alam wilayah Sukabumi kepada Pusat Perlindungan Satwa Cikananga (PPSC) sebelum diserah terimakan, reptil itu diperiksa lebih dahulu oleh dokter hewan.
"Untuk saat ini kondisinya kurang sehat, stres karena banyak faktor dan penyebab. Mulai dari perlakuan sampai penempatan di kandang kecil," kata Wahyu Hananto, dokter hewan dari PPSC didampingi Kepala KSDA Wilayah Sukabumi, Agus Miarso dan Kapolsek Sukabumi, AKP Nana Subarna kepada detikcom, Rabu (2/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wahyu, dirinya memaklumi saat proses penangkapan ular warga dalam kondisi kaget dan panik sehingga berpengaruh kepada kondisi mental ular. Perlakuan itu berakibat pada turunnya kondisi mental hewan melata itu.
"Penangkapan, kemudian dimasukkan ke karung. Saya cek bentuk tubuh ular mulai dia melingkar lalu sisik-sisiknya ada tanda dia drop mental. Faktor penyebab akibat interaksi dengan manusia, namun secara umum kondisi kewaspadaannya masih bagus," laniut dia.
Sementara itu, Kapolsek Sukabumi, Resor Sukabumi Kota AKP Nana Subarna membenarkan jika ular itu akan diserahkan kepada KSDA dan PPSC untuk mendapat penanganan dan perawatan.
"Kami koordinasi kemarin dan hari ini rencananya akan dibawa ke PPSC untuk perawatan. Karena kalau terlalu lama di kandang khawatirnya makin stres karena kita mau kasih makan juga bingung. Makanya kita serahkan ke ahlinya," singkatnya.
Seperti diberitakan, warga Kampung Nyangkokot, Desa Karawang, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi heboh, seekor ular berukuran 4 meter ditemukan melingkar di bak penampungan air milik salah seorang warga. Polisi bahkan didatangkan untuk menangkap sang ular.
(avi/avi)
