Berkenalan dengan Komunitas Chopping Blade dari Cibatu Sukabumi

Berkenalan dengan Komunitas Chopping Blade dari Cibatu Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 30 Apr 2018 11:59 WIB
Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabumi - Senang olahraga ekstrem dengan menggunakan senjata tajam? Mungkin olah raga 'Chopping Blade' ini bisa menjadi pilihan, karena tidak hanya menyayat tapi juga menebas menggunakan senjata tajam jenis golok. Anak muda di Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Jabar mempopulerkan olahraga tersebut.

Tidak sekedar tajam, harus ada teknik khusus saat menggunakan golok yang dipakai saat melakukan olahraga ini. Rian Rajab, pembina komunitas Chopping Sukabumi menyebut untuk menekuni olahraga ini harus menggunakan golok yang siap dipakai untuk berbagai sasaran.

"Media yang jadi sasaran balok kayu, kertas, botol plastik, tali tambang kapal, sedotan, kaleng golok yang tajam saja belum tentu bisa tanpa menguasai tekniknya," kata pria yang menjadi juara saat event Indonesia Blade di Ciwidey tiga bulan yang lalu ini kepada detikcom, Minggu (29/4).
Berkenalan dengan Komunitas Chopping Blade dari Cibatu SukabumiFoto: Syahdan Alamsyah

Kawasan Cibatu sendiri memang dikenal sebagai sentra pandai besi, golok Cibatu bahkan sudah dikenal hingga ke mancanegara. Melalui kegiatan seperti ini komunitas Chopping Blade Sukabumi ikut mempopulerkan kembali hasil karya mereka dalam setiap event.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketajaman, kekuatan dan kehindahan golok Cibatu sudah tidak diragukan lagi. Kita mempopulerkan sekaligus mempromosikan dan melestarikan seni pembuatan golok dari wilayah kami," lanjut Rian.

Golok yang di bawa dalam setiap event chopping memiliki syarat dan tidak sembarangan. "Panjang bilah tidak boleh dari 10 inci, panjang total dengan handle tidak boleh lebih dari 15 inci dan lebar tidak boleh lebih dari 2 inci," terangnya.

Komunitas chopping blade sendiri saat ini tengah mempersiapkan diri untuk GP Chapter Bandung Raya yang akan diselenggarakan pada 5 hingga 6 April di Ciwidey.

"Kategori yang di lombakan jenisnya multi cut, golok berhadapan dengan berbagai jenis bahan mulai dari yang keras sampai yang lembut. Harus tersayat dan terpotong," tandas dia.

Sementara itu Kepala Desa Cibatu, Dodi Ridho Gumelar mengungkap jika event tersebut adalah salah satu upaya melestarikan sentra pandai besi di Desa Cibatu.

"Wilayah kami dari dulu dikenal sebagai salah satu industri pandai besi dan sudah turun temurun dari dulu. Alhamdulillah Cibatu itu goloknya sudah dikenal sampai ke mancanegara, Amerika, Canada, Jepang, Australia dan banyak lagi dan ini adalah salah satu upaya dari generasi muda untuk melestarikan golok Cibatu," kata Dodi.

Kegiatan Chopping Blade juga disebut Dodi mampu merangsang generasi muda untuk mencintai dan mempertahankan seni pandai besi. "Mereka mengenal seni tempa, ini tentunya kami apresiasi dan akan terus kami gelar sebagai event tahunan," tuturnya. (avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads