Masuk Penjara 8 Kali, Heri Coet Kini Pekerjakan 100 Residivis

Masuk Penjara 8 Kali, Heri Coet Kini Pekerjakan 100 Residivis

Tri Ispranoto - detikNews
Kamis, 26 Apr 2018 18:17 WIB
Heri Coet/Foto: Tri Ispranoto
Bandung - Sebagian orang hingga kini masih memandang sebelah mata akan kehadiran para mantan narapidana. Tidak jarang mereka dikucilkan, sulit mendapat pekerjaan dan akhirnya kembali menjadi bandit jalanan.

Hal itulah yang menginspirasi Asep Djuheri (46) hingga berhasil keluar dari dunia hitam. Dan kini ia berhasil mempunyai sejumlah usaha dengan 99 persen orang di dalamnya seorang mantan napi.

Rekam jejak pria yang akrab disapa Heri Coet ini cukup mentereng di dunia hitam. Tercatat sudah delapan kali ia keluar masuk penjara dalam kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan narkotika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mulai masuk penjara itu kelas 3 SMP. Sudah delapan kali keluar masuk penjara. Karena dulu saya kecanduan putauw, jadi harus mencuri biar dapat uang," ujarnya saat ditemui detikcom di Bandung Menjawab, Kamis (26/4/2018).

Bahkan terakhir kali beraksi, Heri hampir saja menemui ajalnya. Saat itu ia bersama adiknya dan seorang teman diberondong peluru polisi saat melarikan diri menggunakan mobil usai melakukan kejahatan. Beruntung Heri berhasil bersembunyi di bawah jok, sementara adik dan temannya terkena tembakan meski nyawanya selamat.

Selepas keluar penjara kedelapan kalinya atau tahun 2.000, Heri mulai bertekad untuk berubah dengan mencari pekerjaan halal. Namun hal itu selalu mendapat penolakan dari semuanya, termasuk keluarga sendiri.

"Saya berpikir kok begini jadi residivis, tidak dipercaya sampai sama saudara sendiri. Di situ saya mulai bertekad untuk membuktikan diri bahwa seorang residivis bisa berkarya dan sukses," kata bapak tiga anak ini.

Berbagai usaha pernah ia lakoni. Hingga akhirnya ia menjadi PKL di Jalan Dewi Sartika dengan berjualan poster, stiker dan pin. Singkat cerita pada tahun 2004 ia kedatangan seorang tim sukses salah satu calon presiden yang mencari orang untuk dibuatkan pin.

"Orang itu minta dibuatkan pin satu juta. Dipikir saya Rp 1 juta, ternyata satu juta buah. Di situ dia kasih DP Rp 200 juta. Tapi kok waktu itu saya malah berpikir lain, jangan-jangan ini hanya jebakan atau apa. Ternyata tidak. Mungkin ini sudah jalan dari Allah," tuturnya.

Berawal dari itulah Heri terus mengembangkan usahanya. Bahkan ia merangkul teman-teman mantan narapidana lain untuk ikut bekerja bersama. "Alhamdullilah, salah satu yang membuat saya berhenti dari hal buruk adalah bekerja. Dan sejak awal saya memang komitmen untuk berbagi semangat ini bersama teman-teman mantan napi," ucapnya.

Kini Heri bersama 100 mantan napi membuat sebuah komunitas bernama X Residivis. Bersama komunitasnya ini ia berhasil membuat distro, kafe, tempat cuci mobil hingga minimarket.

"Ada 100 orang mantan napi yang sekarang bekerja. Mereka ada yang datang sendiri, ada juga bawaan saya. Komunitas ini 99 persen mantan napi, satu persennya orang yang peduli dengan kita," ujarnya.

Selain disibukkan dengan kegiatan usaha, Heri juga kini aktif sebagai Ketua RW 6, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Hingga kini Heri sudah dua periode memimpin wilayah itu.

"Dulu saya ini pengacau masyarakat, sampah masyarakat. Sekarang saatnya saya balas budi berbakti pada masyarakat," tandas Heri. (avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads