"Dari pengungkapan kasus ini dikumpulkan ternyata di DKI Jakarta dan Kalimantan juga ada, mereka melakukan sporadis. Keterkaitan satu sama lain bukan jaringan," ucap Wakapolri Komjen Syafruddin saat rilis di rumah mewah Samsudin di Jalan Raya Bandung-Garut, Kabupaten Bandung, Jabar, Kamis (19/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil penyelidikan, Syafruddin memastikan mereka bukanlah satu jaringan. Namun, di antara mereka memang saling kenal.
"Bukan merupakan jaringan, tapi satu sama lainnya saling mengetahui," katanya.
Miras hasil racikannya murni untuk kepentingan bisnis semata. Mereka meracik dan menjual sendiri miras oplosan dengan harga yang beragam.
"Rata-rata motifnya bisnis," kata dia.
Samsudin sendiri merupakan bos besar miras oplosan yang menewaskan 45 orang di Cicalengka. Dia ditangkap personel gabungan Polda Jabar dan Polres Bandung Rabu (18/4) dini hari pukul 01.00 WIB di perkebunan miliknya di Banyuasin.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini