Topeng Menyeramkan Bebegig Ciamis dan Legenda Pembasmi Hama

Topeng Menyeramkan Bebegig Ciamis dan Legenda Pembasmi Hama

Dadang Hermansyah - detikNews
Rabu, 18 Apr 2018 14:37 WIB
Kesenian helaran bebegig di Kabupaten Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis - Segudang kesenian tradisional yang populer dimiliki Ciamis. Salah satunya kesenian helaran bebegig dari Kecamatan Sukamantri. Setiap kali pentas di berbagai acara, bebegig selalu membetot perhatian masyarakat.

Kesenian bebegig hadir sejak zaman Hindu. Dahulunya digunakan sebagai alat untuk mengusir hama tanaman padi huma di pegunungan. Soal basmi hama ini sudah melegenda.

Seiring bergulirnya waktu, generasi penerus mulai mengembangkannya sebagai kesenian. "Sepengetahuan saya dulu Bebegig ini untuk mengusir hama, tapi berbeda dengan bebegig yang biasa ditemukan di sawah. Karena yang punya bebegig dulu punya ternak sapi atau kerbau. Bebegig ini sudah turun temurun. Sudah generasi ke-10," ujar Ketua Padepokan Bebegig Brajagati Sukamantri Medi Tarmedi di acara pembukaan Pentas PAI Tingkat Jawa Barat di Alun-alun Ciamis, Rabu (18/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bebegig ini berwujud topeng yang bentuknya menyeramkan. Wajahnya sangar, sepasang mata melotot dan memiliki gigi bertaring. Topeng terbuat dari kayu. Topeng diberi ornamen seperti daun waregu, bunga hapaan, bubuay, pipicisan dan caringin sebagai mahkotanya.

Topeng dimainkan seseorang yang berpakaian injuk. Bebegig ini dilengkapi kolotok, biasa digunakan pada hewan ternak seperti sapi, mengeluarkan bunyi-bunyian khas.

Berat satu topeng bebegig mencapai 60 kilogram untuk orang dewasa. Sementara yang biasa digunakan untuk anak-anak usia 15 tahun beratnya 30 kilogram.

Topeng Menyeramkan Bebegig Ciamis dan Legenda Pembasmi HamaPawai bebegig di Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom).
Selagi acara pawai, atraksinya berjalan beriringan 10 hingga 20 bebegig. Pentas bebegig diiringi musik tradisional gamelan dan bedug. Mereka berjalan menempuh jarak beberapa ratus meter hingga kilometer. Padahal bebegig ini cukup berat, tapi bagi pelakon yang biasa memakainya justru menyebut ringan.

Ada pula pertunjukan menampilkan perkelahian sesama bebegig. Biasanya ditampilkan di upacara peringatan hari jadi baik di Ciamis maupun luar daerah, acara hajatan serta kegiatan kesenian lainnya.

"Alhamdulillah setiap kali tampil, bebegig selalu menjadi perhatian masyarakat. Baik yang penasaran ataupun yang ingin foto-foto," tutur Medi.

Sebelum tampil, para pelaku bebegig ini memanjatkan doa kepada para leluhur untuk meminta izin. Agar saat tampil dalam keadaan selamat dan berjalan lancar.

Topeng Menyeramkan Bebegig Ciamis dan Legenda Pembasmi HamaAtraksi bebegig selalu membetot perhatian masyarakat. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom).
Kesenian bebegig oleh warga Sukamantri Ciamis sudah banyak ditampilkan di sejumlah daerah seperti Surabaya, Cirebon, dan Purwakarta. Mereka tampil dalam kegiatan skala nasional. Kesenian bebegig telah menorehkan prestasi di kejuaraan Pesona Nusantara tingkat nasional sebagai seni helaran terbaik.

Kesenian Bebegig hanya ada di Kecamatan Sukamantri saja. Hampir setiap rumah di wilayah itu memiliki topeng Bebegig. Sebagai bentuk kesadaran untuk melestarikan kesenian daerah. Setidaknya ada lima padepokan Bebegig di Sukamantri yakni Prabusampulur, Baladewa, Bragajati, Batara dan Margadati.

"Kesenian Bebegig ini terus kami lestarikan, karena ini sebagai salah satu kesenian identitas dari Kabupaten Ciamis," kata Medi. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads