Menunggu janji Pemkab Garut yang tak kunjung datang membuat Fadil dan keluarga sempat kebingungan. Rumah yang dijanjikan Bupati Garut saat itu Rudy Gunawan tak kunjung dibangun.
Namun beruntung, sejumlah kalangan masih memperhatikan nasib keluarga bocah bernama asli Sutrisno ini. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membangunkannya rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bantuan ini masuk ke dalam program kami," kata Aas kepada detikcom melalui sambungan telepon, Selasa (17/04/18).
Rumah yang dibangun untuk Fadil murni sebagai bantuan dari Baznas. Selain memberikan bantuan berupa rumah, Baznas Garut juga akan memberikan modal usaha bagi keluarga Fadil.
"Kondisi keluarga Fadil tidak cukup hanya diberikan rumah saja. Mereka harus diberi kesempatan usaha untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Kita juga berharap agar Fadil terus bersekolah," katanya.
Pembangunan rumah layak untuk Fadil kini telah mencapai 80 persen. Rumah itu rencananya akan mulai dihuni Fadil awal bulan Mei 2018. "Kita juga Insya Allah siap menanggung biaya sekolahnya, karena dia sekarang kelas 6 (SD), nanti kita sekolahkan entah di SMP atau di Tsanawiyyah," pungkas Aas.
Perjuangan Fadil si penjual kerupuk itu sempat mengundang banyak simpati di media sosial. Selain harus berjualan kerupuk, Fadil dan ibunya Heni Rohaeni (36) serta adiknya Nurlaela Jamilah harus tinggal di gubuk reyot milik tetangga yang terletak di Kampung Sinyar, Desa Kadungora.
Saat ini Fadil sudah sekolah lagi di SDN Talagasari 3, setelah Dinas Pendidikan Garut bersama pihak Kecamatan Kadungora mengupayakannya. Keluarga itu juga kini tengah menanti kehadiran anggota baru. Saat ini masa kehamilan Heni sudah memasuki 9 bulan. (ern/ern)