Cegah Korupsi, Aher Usulkan Gaji Kepala Daerah Naik

Bandung - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) mengusulkan kenaikan gaji kepala daerah kepada Mendagri Tjahjo Kumolo. Menurutnya hal itu agar mencegah kepala daerah melakukan tindak pidana korupsi.

Hal itu disampaikan Aher saat memberikan sambutan pada acara Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN kepada Pasangan Calon Kepala Daerah se-Jawa Barat, di Gedung Sate Bandung, Selasa (17/4/2018).

Dalam kegiatan tersebut dihadiri Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, Mendagri Tjahjo kumolo, Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat, Ketua Bawaslu Harminus Koto dan puluhan calon kepala daerah.

"Saya kira gaji kepala daerah nanti dinaikkan. Usulan ini saya sampaikan langsung kepada Pak Mendagri yang kebetulan ada di sini," kata Aher di hadapan peserta pembekalan.

Ia beralasan kenaikan gaji ini harus dilakukan lantaran tidak sebanding dengan ongkos kampanye yang dikeluarkan. Ia mengkalkulasikan gaji kepala daerah selama 5 tahun tak cukup menutupi biaya kampanye.

"Dengan biaya kampanye (besar) boleh jadi gaji dikumpulkan 5 tahun tambah tunjangan dan insentif tidak mencukupi," ungkap dia.

Dia mengajak para calon kepala daerah untuk tidak mencari kekayaan melainkan pengabdian. Sehingga, sambung dia, menghindari dari keinginan untuk melakukan tindak pidana korupsi.

"Oleh karena itu sejak awal niatnya bukan niat mencari kekayaan lebih kepada pengabdian melayani publik, bahagia kalau bisa menyelesaikan kebutuhan masyarakat," tutur dia

"Saya ingin mengajak dengan hitung2an matematis seperti itu kita arahkan perjuangan kita ke depan memimpin daerah bagi para calon-calon yang terpilih niatnya pengabdian," ujarnya menambahkan.

Menyikapi usulan tersebut, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan usulan terkait kenaikan gaji kepala daerah tersebut berada di bawah kewenangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

"Itu bukan wewenang saya, itu kewenangan Pak Menpan. (Usulan Aher agar gaji kepala daerah naik) saya kira kalau gaji naik 1.000 kali lipat kalau mentalnya mental korup dia tetap enggak bisa," kata Mendagri. (ern/ern)