Enam temannya dan pemilik sanggar tewas dalam kejadian tersebut. Intan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Gunung Jati Cirebon. Intan sempat kritis dan tak sadarkan diri.
Sebelum dirawat di RSUD Gunung Jati, Intan sempat ditangani di IGD RSUD Arjawinangun Cirebon. Ia berangsur membaik. Namun Intan belum dapat diajak berbincang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umayah (47), ibu kandung Intan, mengaku kaget ketika mendapat kabar ambruknya tembok gudang walet yang menimpa sanggar seni milik Suherman basari. Menurut dia, posisi intan saat kejadian berada di pinggir sanggar.
"Anak saya selamat. Langsung dibawa ke rumah sakit. Lukanya di bagian rahang sama panggul. Alhamdulillah sudah mendingan, tapi belum bisa mengobrol," kata Umayah saat ditemui detikcom di RSUD Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (17/4/2018).
Intan dirawat di ruang Nyi Mas Gandasari kamar nomor tiga. Umayah mengatakan Intan terbilang giat berlatih kesenian karawitan untuk dipentaskan pada acara perpisahan sekolah, festival gamelan di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
"Memang sejak kecil menyukai kesenian tradisional, seperti tari dan seni gamelan. Intan sudah bisa seni Tari Topeng Kelana dan Jaipong, kata Umayah.
Wakapolres Cirebon Kompol Djarot Sungkuwo menyempatkan diri untuk menjenguk intan. "Ya tadi ngobrol-ngobrol. Jadi pas kejadian itu, korban ini lagi pada latihan di sanggar. Memang itu tempat latihan sudah lama," ucapnya.
Djarot mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab bangunan ambruk tersebut. "Ada dua orang yang masih dirawat. Soal penyebab kejadian, kita masih lidik. Pelan-pelan, nanti kita sampaikan," kata Djarot.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini