Melihat Aksi Pantomim Jauhi Miras Oplosan di depan Gedung Sate

Melihat Aksi Pantomim Jauhi Miras Oplosan di depan Gedung Sate

Mukhlis Dinillah - detikNews
Rabu, 11 Apr 2018 15:12 WIB
Foto: Mukhlis Dinillah
Bandung - Peristiwa minuman keras oplosan yang merenggut puluhan nyawa mendapat keprihatinan dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari salah seorang seniman pantomim Asep Chaplin.

Keprihatinan Asep Chaplin digambarkan melalui aksi pantomim di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (11/4/2018). Ia melakukan aksi keprihatinannya itu seorang diri.

Melihat Aksi Pantomim Keprihatinan Miras Oplosan Maut di JabarFoto: Mukhlis Dinillah


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenakan pakaian ala seniman pantomim dunia Charlie Chaplin, ia seolah tengah tertidur di pinggir jalan. Selembar kertas berukuran cukup besar menutupi wajah dan sebagian wajahnya.

Kertas berwarna putih itu tertulis 'Yang tua ingatlah keluarga!!! Yang muda ingat masa depan. Jauhi narkoba dan miras oplosan'. Ada juga kertas bertuliskan 'Jangan sampai anak dan istri terlantar. Jangan sampai mati konyol sia-sia gak dapat tunjangan apapun. Gara-gara miras oplosan'.

Ia menuturkan pesan yang ingin disampaikan dalam aksi tertidur di pinggir jalan yaitu jangan sampai mati konyol dan sia-sia karena miras oplosan. Karena miras hanya akan mendatangkan keburukan.

"Kalau ditutup pakai kertas itu seolah-olah bumi terang tapi kenapa jadi gelap mata dan hati. Kalau di bawah terik matahari itu digambarkan cara mengendalikan bentuk emosi. Kalau emosi terkendali bisa melewatinya," tutur dia.

Melihat Aksi Pantomim Keprihatinan Miras Oplosan Maut di JabarFoto: Mukhlis Dinillah


Aksi keprihatinan merupakan bentuk perlawanan terhadap miras oplosan. Apalagi kasus terbanyak korban tewas akibat miras oplosan beberapa hari terakhir merupakan tempat tinggalnya saat ini.

"Saya kebetulan tinggal juga di Cicalengka. Ada beberapa korban yang meninggal merupakan teman bermain saya waktu kecil. Saya sedih karena mereka tewas meninggalkan istri dan anak-anak yang masih kecil," ungkap dia.

Dia berharap aparat kepolisian berantas habis peredaran miras oplosan di Bandung maupun di Jabar. Hal ini untuk menghindari kembalinya korban berjatuhan akibat minuman mematikan tersebut.

"Apalagi kan sekarang menjelang ramadan, harus diberantas jangan sampai terjadi. Pengawasan juga nanti diperketat," kata Asep.


(avi/avi)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads