Ketua DPC PDIP Kota Bandung Isa Subagja mengatakan untuk satu TPS disiapkan dua orang saksi yakni satu orang untuk Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Yossi Irianto-Aries Supriatna dan satu lainnya untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur TB Hasanuddin-Anton Charliyan.
"Satu TPS kita siapkan dua orang, berarti sekitar sembilan ribu orang. Ditambah 10 persen untuk cadangan jika ada yang sakit atau lainnya. Jadi total sekitar 10 ribu saksi kita siapkan," ujar Isa saat berbincang dengan detikcom, Selasa (10/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para saksi, kata Isa, sudah sejak lama atau satu tahun sebelum bertugas menjalani serangkaian pelatihan dari para kader yang sudah menjadi anggota dewan dan Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDIP.
"Kita beri pelatihan mengenai hak dan kewajiban saksi di TPS. Kita juga beri pelatihan mengenai undang-undang dan peraturan seputar Pilkada serentak 2018 karena banyak yang baru," katanya.
Nantinya para saksi tersebut akan bertugas melaporkan langsung hasil penghitungan di TPS masing-masing untuk keperluan hitung cepat, termasuk mendokumentasikan formulir C1 untuk mengantisipasi terjadinya sengketa pemilu.
Menurut Isa peran saksi tidak sekadar menghitung dan melaporkan hasil di TPS tapi sekaligus mengawasi perilaku dari penyelenggara Pilkada. Sehingga jalannya Pilkada bisa berjalan lancar tanpa menyalahi aturan.
"Kita tempatkan saksi sesuai dengan tempat tinggalnya. Pertama agar dia mudah untuk mencoblos setelah selesai tugas, dan kedua bisa mengawasi langsung apakah betul warga yang mencoblos itu sesuai atau tidak. Jangan sampai dipanggil namanya Asep yang datang malah orang lain," ujarnya.
Pihaknya berharap dengan kesiapan para saksi tersebut jalannya pencoblosan pada 27 Juni nanti bisa berjalan lancar dan hasilnya sesuai dengan aslinya tanpa ada kecurangan. (avi/avi)