Ditemui usai Rapim, Solohin mengatakan ada beberapa hal yang dibahas dalam acara tersebut. Pertama adalah persoalan Pilkada serentak yang sudah mulai memanas jelang hari pencoblosan.
"Saya ingin menjaga kondusifitas menghadapi Pilkada serentak ini. Semakin dekat, semakin menghangat," ujar Solihin di Balai Kota Bandung, Senin (9/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebisa mungkin kita hindari terlibat tidak langsung dalam politik taktis. Kalau ketemu mantan pimpinan yang ikut Pilkada, otomatis wajar kita salaman. Tapi kalau orang yang tidak suka orang akan foto. Walau nantinya tidak terbukti (melanggar), tapi cape juga bolak-balik dipanggil. Jadi saya ingatkan untuk lebih hati-hati," ucapnya.
Selain itu Solihin juga mengingatkan para camat untuk menggunakan anggaran lebih efektif, efisien dan ekonomis dengan perencanaan yang matang.
"Termasuk saya juga ingin semua wilayah kompak. Kalau ada musibah di satu tempat, tempat lain membatu minimal moril kalau bisa meteriil," ujarnya.
Terakhir, kata Solihin, ia juga meminta para camat bersama lurah untuk turun langsung ke masyarakat untuk melakukan pembinaan dalam hal spiritual. Terlebih dalam waktu dekat akan masuk Bulan Ramadan.
Menurut Solihin pembinaan tersebut bisa dilakukan dengan terus menggelar Salat Subuh berjemaah dan Magrib Mengaji. Melalui dua hal tersebut Solihin menyebut para camat bisa melakukan pembinaan sekaligus menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
"Banyak hal yang bisa diselesaikan setelah Salat Subuh. Misal ada rumah tidak layak huni, dari pada menunggu dana pemerintah setelah salat bisa mengumpulkan sedekah. Atau warga punya keluhan, bisa diselesaikan atau dicarikan solusi saat itu juga. Jadi banyak hal bermanfaat bisa dilakukan," tandas Solihin. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini