"Iya tempatnya di Universitas Indonesia," kata Komisioner KPU Jabar Nina Yuningsih saat dihubungi via telepon genggam, Minggu (8/4/2018).
Ia menuturkan materi debat publik kedua ini mengupas tentang lingkungan hidup, sumber daya alam, pertanian, kelautan, kehutanan, dan pertambangan. Sejumlah akademisi dilibatkan untuk penyusunan materi debat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya tim perumus bersama KPU juga tengah mempertimbangkan format debat publik kedua ini. Pihaknya masih mengevaluasi format pada debat publik pertama.
"Nanti setelah penandatangan (penyiar debat) selesai, ditindaklanjuti bahas format acara, penentuan moderator juga," tutur dia
Menurutnya publikasi debat publik juga akan masuk dalam pembahasan evaluasi. Mengingat, pada debat publik perdana, hanya satu stasiun televisi yang menayangkannya secara langsung (live).
"Kemarin juga kami belum bisa menayangkan di beberapa stasiun televisi jadi enggak hanya ekslusif satu televisi. Harapannya bisa menjangkau seluruh provinsi Jabar itu yang jelas terevaluasi," kata Nina. (ern/ern)











































