Hal itu terungkap dari rilis hasil survei Rectroverso Institute yang dilakukan di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kabupaten Garut, Kota Sukabumi dan Kota Bandung dalam rangka menakar elektabilitas calon di Pilkada dan Pilgub Jabar 2018.
Dalam rilis tersebut Peneliti Rectroverso Institute Romdin Azhar memaparkan temuan tingkat pengetahuan warga terhadap pelaksanaan Pilkada serentak masih sangat rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Kota Sukabumi 74,25 persen dari 400 responden sudah tahu ada Pilwalkot Sukabumi dan Pilgub Jabar. Begitu juga dengan di Kota Bandung 50 persen dari 400 responden sudah tahu adanya Pilwalkot Bandung dan Pilgub Jabar.
"Kebanyakan dari warga memang belum tahu ada Pilkada serentak. Tapi ada juga yang tahu, tapi tidak tahu kapan tanggal mencoblosnya. Ini sudah menjadi tugas KPU untuk lebih gencar melakukan sosialisasi," ujar Romdin saat rilis di Jalan Progo, Kota Bandung belum lama ini.
Menanggapi hal itu Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alimubarok mengakui jika sosialisasi belum gencar dilakukan karena masa pencoblosan masih cukup lama. Terlebih kebiasaan warga akan lebih fokus saat masa akhir kampanye.
"Masyarakat kita akan lebih tertarik dan fokus perhatiannya pada Pilwalkot Bandung pada masa-masa akhir. Makanya mulai April ini kita gencar hingga hari H nanti," ujar Rifqi saat ditemui di Kampus Unpas, Jalan Lengkong, Kota Bandung, Selasa (3/4/2018).
Rifqi mengatakan sosialisasi akan gencar dilakukan tidak hanya di media massa tapi juga berbagai media seperti media sosial dan media yang berada di ruang publik. "Mulai sekarang kita gencar lakukan itu," katanya.
Sejauh ini, kata Rifqi, pihaknya juga sudah melakukan survei internal mengenai tingkat ketahuan warga Kota Bandung terhadap Pilkada serentak. Hasilnya 60 persen sudah tahu dan akan memilih, 20 persen masih belum menentukan pilihan dan 20 persen lain tidak akan menggunakan hak pilih.
"Memang masih kisaran 50-60 persen warga yang perhatian pada Pilwalkot. Sejauh ini mereka masih tahu sebatas dari media (massa), dan mulai April ini kita lebih gencar," ucapnya.
Pihaknya tetap menargetkan pemilih di Kota Bandung akan mencapai target 70 persen. Angka tersebut berasal dari 60 persen warga yang sudah menjadi pemilih di Pilwalkot 2013 ditambah 20 persen dari hasil survei internal yang masih belum menentukan apakah akan mencoblos atau tidak.
"Nah kita sasar yang 20 persen ini karena kebanyakan pemilih pemula dari mahasiswa dan kalangan menengah atas. Kita coba kelola agar nanti pada hari H bisa menggunakan hak pilih. Sehingga target 70 persen yang menggunakan hak pilih bisa tercapai," tandas Rifqi. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini