Ditemui detikcom di kediamannya, Kampung Cipetir, Desa/Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/3/2018), Lusi bersama anak-anaknya dan sepupunya tengah bercengkerama dengan dua ular piton jenis sanca kembang peliharaannya.
Selama ini Lusi dikenal warga sebagai pawang ular. "Sudah 20 tahun jadi pawang ular," kata Lusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Julukan 'Neng Kobra' ini diberikan langsung oleh masyarakat. Ya karena saya sering menangkap ular kobra," ucapnya sambil tersenyum.
Lusi mengungkapkan keahlian menangkap ular didapatkannya secara autodidak, kala itu usianya masih belasan tahun. Dia mengaku tak belajar dari orang lain serta orang tuanya.
"Bisa sendiri, pertamanya ketemu ular di sawah, daerah Banjaran. Terus saya ambil. Ularnya, ular kobra. Saya ambil langsung, enggak gigit kok," tutur Lusi.
![]() |
Sejak itulah Lusi terbiasa menangkap ular liar yang berada di sawah, parit, pinggiran sungai atau yang masuk ke rumah warga. Aneka jenis ular yang berbisa dan tak berbisa kerap ia tangkap.
"Seringnya ular kobra sama ular sanca kembang. Selain itu banyak juga ular lainnya," kata Lusi.
Selama dipercaya sebagai pawang ular, Lusi mengaku pernah menangkap ular king kobra sepanjang empat meter dan ular sanca kembang berukuran tujuh meter setengah. Ular-ular itu ada yang kembali dilepas liarkan, dibawa pulang, atau dijualnya.
"Ular kobra dijual lagi, kalau ular piton sanca kembang dipelihara," ujarnya.
Lantaran sering menangkap ular, banyak job yang didapatkan Lusi. Terutama permintaan menangkap ular liar yang masuk ke rumah warga di Kabupaten Bandung.
"Ada yang manggil, biasanya jemput ke rumah. Saya ambil ularnya, terus ada yang dilepas atau diambil untuk dipelihara," ucap Lusi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini