Guru seni dan budaya itu dijambret saat sedang berangkat ke sekolah pada Selasa pagi (27/3/2018).
Setiap hari, Enok berangkat sejak pagi buta dari rumahnya di Warung Kebon, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang. Jarak yang jauh, membuat dia berangkat lebih awal. "Setiap hari memang berangkat jam 5 subuh," tuturnya.
"Tiba-tiba disalip motor, mereka tarik tas istri saya," ujar Aang Suherman (43) suami korban saat ditemui detik di rumah duka di Kampung Bojong RT 34 RW 05, Kelurahan Nagrikidul, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat Aang menoleh ke belakang, Enok sudah terlentang. Kepalanya kebentur aspal. "Posisinya terlentang, tangan masih megang tas, tapi jambretnya kabur," tandasnya.
![]() |
Aang kemudian membawa Enok yang sedang koma ke rumah sakit Saraswati. Nyawa Enok tak tertolong setelah 3 jam koma.
Kapolres Karawang, AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan sedang memburu kedua pelaku. Ia turun langsung menginvestigasi kasus tersebut. "Masih didalami mudah-mudahan bisa lekas diungkap. Ini jadi atensi kita. Pelakunya tinggal pilih, tembak kaki atau tembak mati," kata Hendy setelah melayat jenazah di rumah duka. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini