Respons Polisi soal Sayembara Tangkap Maling di Cirebon

Respons Polisi soal Sayembara Tangkap Maling di Cirebon

Sudirman Wamad - detikNews
Minggu, 25 Mar 2018 08:29 WIB
Spanduk sayembara menangkap maling. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon - Maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor di Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi alasan diselenggarakannya sayembara berhadiah uang bagi warga yang berhasil menangkap maling. Bagaimana reaksi polisi?


Kapolsek Kedawung AKP Tutu Mulyana menjelaskan sayembara tersebut digelar Pemerintah Desa Tuk. "Itu kerja sama pemerintah desa dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa juga," kata Tutu via pesan singkat, Minggu (25/3/2018).

Kerja sama terjalin antara Pemdes Tuk dan aparat keamanan di wilayah Kedawung ini guna menciptakan situasi kondusif. Tujuan utama adanya sayembara tangkap maling agar warga lebih waspada serta menjaga keamanan dan ketertiban desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Supaya masyarakat semangat menjaga keamanan," kata Tutu.

Respons Polisi soal Sayembara Tangkap Maling di CirebonSpanduk sayembara tangkap maling di Cirebon. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Pemerintah Desa Tuk membedakan hadiah bagi yang menangkap pencuri beserta barang buktinya. Untuk warga yang mampu menangkap maling di siang hari akan mendapatkan uang Rp 300 ribu. Kalau menangkap maling pada malam hari bakal mengantongi duit Rp 1 juta.

Pemerintah Desa Tuk punya alasan tersendiri soal nilai hadiah. Kepala Desa Tuk Paturohim Wijaya mengatakan aksi pencurian kendaraan bermotor yang terjadi di Desa Tuk mayoritas terjadi pada malam hari. Sehingga, pihaknya memberikan hadiah bernilai besar bagi masyarakat yang meringkus maling pada malam.

"Dalam bulan ini saja sekitar lima kali kejadian, rata-rata malam hari semua. Siang hari malah tidak pernah. Tapi, siang hari juga kami tetap waspada. Makanya ada hadiahnya bagi yang menangkap di siang hari," kata Paturohim saat ditemui detikcom di Balai Desa Tuk.

Program sayembara tersebut Paturohim sebarkan melalui pemasangan spanduk di beberapa titik dan media sosial. Dari 10 RW yang ada di Desa Tuk, lanjut dia, tujuh di antaranya dipasang spanduk sayembara, tepatnya di pos kamling masing-masing RW.

"Hanya RW 5,6, dan 8 yang tidak kami pasang. Karena di sana itu kompleks perumahan dan relatif aman. Adanya sayembara ini, saya berharap masyarakat ikut waspada dan aktif menjaga keamanan desa," ujar Paturohim.

Reaksi Polisi soal Sayembara Tangkap Maling di CirebonSayembara menangkap maling berhadiah uang ini kerja sama Pemerintah Desa Tuk dan polisi setempat. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Selain itu, ia menjelaskan, program sayembara bukanlah sikap ketidakpercayaan masyarakat kepada kinerja polisi. Menurut Paturohim, sayembara merupakan upaya bersama antara masyarakat dengan polisi untuk menjaga wilayahnya masing-masing.

"Kita kerja sama dengan polisi, intinya kita ajak masyarakat untuk aktif juga," ucap Paturohim. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads