Selama bekerja di Sudan, Yati tinggal di lantai tiga sebuah apartemen bersama majikan perempuannya yang biasa dipanggil Madam Yasmin. Yati memperkirakan usianya sekitar 30 tahunan. Di apartemen itu terdapat dua buah kamar, satu kamar diisi oleh majikan perempuan dan suaminya sementara kamar satu lagi oleh tiga anak majikannya dan seorang pria yang merupakan mertua dari Madam Yasmin.
"Pria itu biasa dipanggil 'Jedoh' mungkin artinya kakek ya, dia tinggal serumah dan biasa tidur dengan tiga cucunya. Saya tidur di ruang tamu, kalau malam si Jedoh ini sering deket-deketin saya dan ngajak tidur bareng," kata Yati kepada detikcom yang mewawancarainya, pada Rabu (21/3/2018).
Kedua bahu Yati bergidik saat menceritakan pengalaman kurang menyenangkan tersebut. Yati juga mengaku heran dengan perilaku Madam Yasmin majikannya. Menurut Yati biasanya asisten rumah tangga selalu diberi pakaian serba panjang, namun ditempat itu Yati malah diberi pakaian dan celana serba ketat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mohamad Bakri (40), suami dari majikan Yati adalah seorang yang jarang di rumah. Yati mengenalnya sebagai sosok yang memiliki perangai jauh berbeda dari Madam Yasmin. "Suaminya ini baik, suka nanyain saya kerasan apa enggak. Suka nanyain juga bagaimana perlakuan istrinya, saya cuma jawab diperlakukan dengan baik karena kalau ngadu nanti malah saya disiksa lagi," tandasnya.
Yati akhirnya berhasil meloloskan diri dari apartemen itu dan melaporkan semua peristiwa yang menimpanya ke KBRI Khartoum, Sudan. Yati berhasil dipulangkan ke kampung halamannya, bersama KBRI dan pihak BNP2TKI. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini