"Saya akan mengikuti saran dan nasihat dari aparatur negara dalam hal ini kepolisian. Sampai saat ini (proses hukum) masih berjalan," ujar ayah korban Rickie Ferdinansyah (48) saat dihubungi via telepon genggamnya, Kamis (22/3/2018).
David sendiri diketahui merupakan anak berkebutuhan khusus. Hal itu berdasarkan keterangan dari kepala sekolah SMPK Badan Perguruan Pendidikan Kristen (BPPK) tempat David menimba ilmu. Meski begitu, Rickie tetap menghormati proses hukum atas laporannya ke polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Rickie mengaku bahwa dari pihak pelaku sudah berusaha meminta maaf kepadanya melalui penyidik Polrestabes Bandung. Namun tetap, proses hukum masih terus berjalan.
"Sudah beberapa kali (mencoba bertemu). Karena saya tugas di luar kota terus, jadi enggak bisa kesempatan ketemu. Kami sampaikan secara lisan sudah memafkan sejak awal dan kami sampaikan ini musibah bagi keluarga kami. Tapi proses hukum ini kita ikuti nasihat polisi," kata dia.
Kasus yang dialami putrinya itu terjadi di sebuah mal di Jalan Pajajaran pada Senin (12/3) lalu. Saat itu, Shelma tiba-tiba didatangi David. Ia lalu meminta untuk memasangkan cincin ke tangannya.
Cincin yang terpasang ternyata sulit dilepas. Bahkan dua rumah sakit yang didatangi tak sanggup melepas malah menyarankan amputasi. Hingga akhirnya cincin terlepas oleh alat serupa tang di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Shelma mengalami luka di jari manis lengan kanannya akibat perbuatan David.
David pun ditangkap personel Satreskrim Polrestabes Bandung. Bahkan Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo memimpin langsung penangkapan.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini