6 Motor Hanyut dan 97 Rumah Terendam di Cimenyan Bandung

6 Motor Hanyut dan 97 Rumah Terendam di Cimenyan Bandung

Wisma Putra - detikNews
Rabu, 21 Mar 2018 12:02 WIB
Suasana pascabanjir di Cimenyan, Kabupaten Bandung/Foto: wisma putra
Kabupaten Bandung - Enam unit motor hanyut terbawa arus banjir bandang di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/3) kemarin. Banjir juga menyebabkan lima rumah rusak dan merendam rumah milik 97 kepala keluarga (kk).

"Motor yang hanyut sebanyak 6 unit," kata Kepala Linmas Bojongkacor, Dudung Toyib (55) di Kampung Cipariuk 05/12, Desa Bojongkacor, Kecamatan Cimenyan.

Dudung mengungkapkan, saat kejadian motor-motor itu sedang terparkir di rumah warga dan terbawa di aliran Anak Sungai Cidurian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Motor terseret sejauh 200 meter. Enam motor yang terbawa hanyut itu semuanya terparkir bersama-sama. Dari enam motor yang terseret baru dua unit yang sudah terevakuasi," ungkapnya.
6 Motor Hanyut dan 97 Rumah Terendam di Cimenyan BandungFoto: wisma putra

Dudung menambahkan, baru kali ini terjadi banjir bandang di Bojong Kacor. "Dulu pernah terjadi banjir bandang tahun 1985, tapi tidak rusak, baru sekarang seperti ini," ujarnya.

Pantau detikcom, di Kampung Bojong Kacor RW 12, empat motor lainnya sedang dilakukan evakuasi oleh warga. Empat unit motor itu, tersangkut di aliran sungai yang dipenuhi sampah.

Sementara itu, salah satu pemilik motor, Cucu Marni (47) mengatakan dua unit motor milik anak dan suaminya terbawa arus banjir bandang. Motor itu berjenis bermerk Vespa dan Supra.

"Motor susah di naikan, soalnya dari jalan ke bawah sungai jaraknya tinggi harus ditarik oleh banyak orang. Sekarang suami dan anak saya sedang membersihkan sampahnya dulu agar mudah di naikan motornya," ujarnya.

Salah satu warga Yuyun Solihin (52) berujar, ia melihat sekali saat enam unit motor itu tersapu oleh air bah. "Dua motor terseret ke pinggir dab tersangkut ke pohon, sementara empat motor masuk ke aliran sungai," pungkasnya.

Warga lainnya Dedi Gunawan (49) mengungkapkan, sebanyak lima rumah rusak berat dan 97 KK terdampak banjir bandang. Dedi mengungkapkan, banjir bandang itu terjadi akibat luapan anak Sungai Cidurian yang terjadi, Selasa (20/3) sore, sekitar Pukul 15.30 WIB.

"Banjir bandang ini terjadi saat warga sedang asik menonton tv. Tidak ada yang menyadari terjadi banjir bandang, aliran air dari dasar sungai ke jalan rumah warga tingginya sekitar enam meter, jalan warga tertutup air, kalau dari jalan ketinggian air sekitar setinggi satu meter," ungkapnya.

Menurutnya, banjir bandang ini membawa material kayu dengan ukuran besar dan lumpur yang sangat tebal. "Kayu-kayunya menghantam tembok rumah saya, sehingga rumah saya jebol terkena aliran air," jelasnya.

Selain terjadi di RW 12, banjir bandang ini terjadi di RW lainnya RW 25. Pagi ini sejumlah warga sedang melakukan bersih-bersih lumpur yang masuk ke dalam rumahnya. Lumpur di rumah warga memiliki ketinggian sekitar mata kaki sampai betis orang dewasa.

"Lumpurnya tebal, sampai betis karena benteng rumah saya hancur kena aliran sungai jadi airnya masuk ke rumah," ujar Wawan.

[Gambas:Video 20detik]

(avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads