Selain terkenal dengan keindahan puluhan pantainya, Pacitan juga menyimpan potensi wisata berbasis alam. Sebut saja Gua Gong, Gua Tabuhan, maupun Luweng Jaran dan Luweng Ombo. Dua spot terakhir merupakan gua vertikal yang sering menjadi ajang uji nyali pecinta alam.
Tak cukup dengan kemolekan alam, Kabupaten Pacitan juga melengkapi diri dengan membangun obyek wisata petualangan. Salah satunya track off road di Desa Wonogondo, Kecamatan Kebonagung. Pemerintah desa setempat memproyeksikan wilayah itu menjadi desa wisata andalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ungkapan Indra bukan tanpa alasan. Desa yang dipimpinnya sebagian besar terdiri pegunungan dengan kemiringan ekstrem. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi off roader. Ketinggian wilayahnya sendiri mencapai 515 mdpl. Untuk menuju puncak, diperlukan jarak tempuh hampir 10 kilometer.
![]() |
Memulai perjalanan dari Desa Kayen, Kecamatan Pacitan para off roader langsung dimanjakan kesejukan khas hutan. Sesekali dihadapkan tikungan dan tanjakan yang memaksa mereka mengeluarkan segala daya untuk melewatinya.
Kerja keras itu akhirnya terbayar saat mobil 4x4 menapaki finish di lereng bukit Pakis. Pemandangan berupa hamparan Samudera Indonesia di selatan dan Kota Pacitan di barat membuat perjalanan serasa makin bermakna.
"Medan memang ekstrem dan sulit. Jadi diperlukan mobil yg memadai baik engine, gardan 4x4, maupun winch untuk menarik mobil jika sudah tidak mampu menanjak serta medan lumpur yg licin," kata Hadi Suwarno, Ketua Jip Adventure Pacitan (JAP) usai menjajal ketangkasan bersama puluhan off roader lain di lokasi.
Nano -sapaan Hadi Suwarno- mengakui tak mudah menaklukkan medan yang berada 15 kilometer arah timur Kota Pacitan ini. Selain kondisi kendaran harus fit, kecakapan pengemudi mengendalikan kendaraan juga menjadi kunci sukses menuju garis finish. Karenanya, ke depan track tersebut dinilai sangat cocok menjadi ajang tanding para profesional.
"Didukung driver dan co-driver yang kompak saling bantu. Diperlukan juga nyali dengan taktik dan strategi mengemudikan pada kondisi jalan dan tanjakan maupun tikungan tajam curam," ujar pengusaha yang belakangan menggeluti olahraga petualangan. (bdh/bdh)