Posisi tubuh korban tidak wajar dan terlihat janggal, kaki berada di atas jok sementara kepalanya menyentuh dasar mobil dan mengeluarkan darah. Informasi yang dihimpun, saat kejadian korban yang belum diketahui identitasnya itu tidak sendiri dia bersama seorang pria bernama Mamat alias Beken.
"Tadi sempat ada ribut-ribut di perempatan, antara yang bawa mobil boks dengan sopir truk. Katanya mobil boks menyenggol spion truk, sopir mobil boks membela diri dan berteriak kalau dia lagi bawa orang sakit," kata Lilis (37) warga di sekitar lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga awalnya mengira yang ribut sama sopir truk itu bawa mobilnya sendirian. Waktu warga mendekat, malah makin heboh, ada orang posisi kepalanya di bawah mobil dekat kemudi kakinya ke jok. Warga lalu melapor ke polisi," lanjutnya.
Kapolsek Cisaat, Kompol Budi Setiana mendatangi lokasi dengan anggotanya. Mereka lalu menggelar penyelidikan. Keterangan sejumlah saksi diketahui jika sebelumnya korban sempat kedapatan kejang-kejang lalu terjatuh dari dalam mobilnya.
"Saksi yang bernama Mamat alias Beken ini mengaku hanya berniat menolong, dia kondektur truk. Saksi melihat korban tiba-tiba terjatuh saat bawa mobil di sekitar terminal Jalur Lingkar Selatan, kepalanya menghantam aspal makanya berdarah. Saksi kemudian inisiatif menolong. Melihat kondisi korban kejang-kejang dia panik. Di tempat ini mobil yang dia bawa senggolan dengan mobil truk semen," kata Budi.
Nyawa korban tidak tertolong, dugaan sementara korban meninggal dunia karena sakit. "Posisi tubuhnya memang begitu, mungkin karena senggolan dengan truk dan tubuh korban jatuh. Diduga saat dalam perjalanan ke rumah sakit itu korban sudah meninggal dunia," lanjut Budi.
Polisi belum mengetahui identitas korban, saat ini mereka masih memintai keterangan dari sejumlah saksi terkait peristiwa tersebut. Korban di bawa ke RSUD R Syamsudin, Kota Sukabumi sementara mobil boks dan saksi yang membawa mobil dibawa ke Mapolsek Cisaat. (avi/avi)











































