Dalam sejumlah kesempatan kampanye ia selalu menjelaskan visi tambahannya tersebut. Sebab beberapa golongan warga terutama non muslim masih menganggap visi tersebut terlalu bertendensi pada umat Islam.
"Kita jelaskan saja bahwa agamis itu merupakan visi bahwa warga Kota Bandung harus beragama sesuai yang disahkan pemerintah dan diakui undang-undang. Maka setiap warga beragama mendapat pelayanan yang sama. Tidak ada diskriminasi," ujar Oded kepada wartawan di sekitaran Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (16/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi PKS ini pun akan menambahkan sejumlah program yang salah satunya berkaitan dengan pembinaan pemuda. Nantinya pemuda akan dilibatkan bersama tokoh agama dalam bentuk pembinaan rohani, pelatihan, hingga modal wirausaha halal.
"Dalam setiap program saya akan ada keberpihakan anggaran. Setiap konsep saya anggaran harus benar-benar dihitung. Anggarannya dari APBD, ditambah CSR," katanya.
Disinggung seberapa penting visi agamis, Oded menilai hal itu adalah yang paling krusial dan tidak bisa lagi ditawar-tawar. Sebab membangun peradaban manusia tanpa mengedepankan agamis maka tidak akan tercapai.
Sehingga, kata Oded, dalam jargon Lanjutkan Bandung Juara ini ia tidak hanya melanjutkan visi unggul, nyaman dan sejahtera tapi juga menambahkan agamis di dalamnya.
"Kalau manusia sudah beradab dengan pembangunan mental spiritual, saya kira yang lainnya akan mengikuti," katanya.
Terkait warga non muslim, Oded berjanji akan memberlakukan hal yang sama dengan cara menjalin komunikasi bersama tokoh agama non muslim untuk mendengarkan apa yang menjadi harapan mereka.
"Kalau mereka punya program tentu kita akomodir. Dan saya siap menjamin hak-hak mereka untuk beribadah di Kota Bandung. Jadi artinya agamis itu bukan hanya untuk Islam tapi seluruh umat beragama," ujar Oded. (avi/avi)











































