Bagi warga Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, senjata berbentuk pena ini tak asing. Sekitar tahun 2013 - 2014, 'pena ajaib' memang 'ramai' dibuat oknum-oknum di Cipacing.
"Dulu memang pernah ada yang membuat, sekarang sudah jarang malah enggak ada," ucap Idih Sunaedi (76) tokoh pengrajin senapan angin Cipacing saat berbincang dengan detikcom di kediamannya di Jalan Cikeruh, Sumedang, Kamis (15/3/2018).
Idih mengungkapkan pembuatan 'pena ajaib' biasanya sesuai pesanan. Warga atau 'oknum' biasanya enggan membuat apabila tidak ada pesanan khusus. Keuntungan pun, lebih besar apabila membuat dan menjual 'pena ajaib'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembuatan 'pena ajaib' belakangan meredup seiring tidak adanya lagi pesanan yang muncul. Idih pun sempat kaget saat mengetahui ditemukan 'pena ajaib' dari empat oknum yang membuat senpi ilegal.
"Saya juga heran, kenapa ada lagi," kata Idih.
Idih memastikan bahwa industri rumahan di Cipacing tidak sengaja membuat 'pena ajaib'. Mungkin, sambung Idih, ada beberapa oknum yang sengaja membuat jenis tersebut.
"Kita di sini hanya senapan angin. Tidak yang macem-macem," Tegas Idih. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini