Deddy-Dedi Janji Dorong Kerajinan Rotan Majalengka Bernilai Ekspor

Pilgub Jabar 2018

Deddy-Dedi Janji Dorong Kerajinan Rotan Majalengka Bernilai Ekspor

Mochamad Solehudin - detikNews
Kamis, 15 Mar 2018 18:18 WIB
Foto: istimewa
Bandung - Calon Gubernur Jabar nomor urut 4 Deddy Mizwar akan mendorong potensi kerajinan rotan di Kabupaten Majalengka agar semakin memiliki daya saing dan bernilai ekspor.

Menurut Deddy, kerajinan rotan asal Kabupaten Majalengka memiliki potensi besar untuk bisa dikembangkan. Apalagi Majalengka akan menjadi destinasi wisata seiring dengan selesainya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Kecamatan Kertajati.

"Kreativitas dan inovasi produk harus semakin dikembangkan, ini penting agar para perajin rotan Majalengka ini bisa berdaya saing," kata Deddy, dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (15/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Deddy, peningkatan kualitas produk kerajinan rotan tidak hanya masalah kreativitas dan inovasi. Namun juga perlu ditunjang dengan peningkatan sumber daya manusianya. Terlebih kompetisi di bidang kerajinan ini sangat ketat.

"Yang penting meningkatkan daya saing dengan keterampilan manusia membuat kreasi rotan. Apalagi nanti pembangunan bandara internasional dan pelabuhan selesai dan terintegrasi, sehingga diperlukan SDM yang benar-benar handal," katanya.

Dia melanjutkan, dengan beroperasinya bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang maka nantinya para perajin bisa memiliki pintu untuk ekspor dan produknya memiliki daya saing.

"Insya allah ada pelabuhan Patimban 2020. Jadi tidak harus kirim lewat tanjung priok jakarta, ada patimban nantinya. Daya saing tadi karena transportasi lebih murah. Apalagi di Majalengka, ada BIJB. Sehingga transportasi jadi lebih murah dan berdaya saing tinggi," katanya.

Menurutnya saat ini daya saing perajin belum kompetitif karena ongkos transportasi yang mahal. Hal tersebut disebabkan tingginya biaya operasional dan ekspor.

"Masa ekspor harus ke Jakarta dulu, artinya Jabar belum mandiri. Tapi ke depan membuat kemandirian Jabar, internasional airport ada di Majalengka, dan pelabuhan ada. Kita harapkan nanti industri rotan bisa jauh lebih berkembang dan bisa jadi kunjungan wisata, " katanya.

Oleh karena itulah lanjutnya, SDM dan kualitas produk harus dikembangkan guna menyongsong peluang yang ada.

"Termasuk pengelolaanya, jangan-jangan ini jadi destinasi wisata, karena ada airport majalengka. Kreatifitas harus dikembangkan, harus beragam, makanya uji kelayakan kompetensi jadi penting, kalau enggak susah juga nantinya," katanya.

Sementara itu koordinator perajin rotan Majalengka Kadi Kardi mengatakan, rotan di Majalengka saat ini sudah setaraf dengan pusat industri lainnya, seperti halnya kerajinan rotan Cirebon, Jogja dan Solo.

"Sekarang ini kerajinan rotan Majalengka sudah diakui. Hanya saja masalah SDM nya saja, karena tenaga kerja terampilnya masih kurang," katanya.

Oleh karena itulah pihaknya berharap ada dorongan dan perhatian dari pemerintah dalam mendorong pengembangan SDM perajin rotan di Majalengka.

"Apalagi kalau bandara BIJB dan Pelabuhan selesai beroperasi, tentunya harus ada dorongan dari pemerintah," katanya. (avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads