Sementara Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang biasa menempati posisi pertama pada sejumlah hasil survei justru turun ke peringkat kedua dengan perolehan elektabilitas sebesar 39,9 persen.
Menanggapi hal itu Emil, sapaan Ridwan, tetap pede meski hasil survei Litbang Kompas menempati posisi kedua. Sebab ia mengklaim di sejumlah hasil survei lainnya, ia dan Uu tetap pada posisi pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Emil apa yang dirilis oleh Litbang Kompas menunjukkan Pilgub Jabar berpatokan pada sosok figur calon dibanding dengan partai pengusung.
"PKS, PDIP dan Gerindra adalah partai dengan suara signifikan di Pileg dan Pilgub 2013. Ternyata posisi itu belum berdampak pada tingkat elektabilitas pasangan yang diusungnya," katanya.
Terkait survei Litbang Kompas, Emil mengaku akan terus melakukan konsolidasi dengan partai pendukungnya yakni Nasdem, Hanura, PPP dan PKB.
Selain itu Emil juga akan terus melakukan kampanye tidak hanya di wilayah Bandung Raya. Terlebih sejak masa sosialisasi, pra penetapan hingga kini resmi berkampanye ia sudah melakukan blusukan ke sejumlah daerah di Jabar.
"Artinya tidak Bandung sentris. Mulai dari masa sosialisasi pra penetapan, sampai sekarang saya sendiri malah belum turun ke Bandung. Lebih banyak ke daerah. Menyapa warga-warga daerah. Belanja masalah dan menawarkan solusi yang sudah terbukti," tutup pria berkacamata itu.
Survei Litbang Kompas yang dikeluarkan Rabu (14/3/2018), menempatkan pasangan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi sebagai peraih elektabilitas tertinggi, dengan perolehan suara 42,8 persen. Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum menguntit di belakangnya dengan 39,9 persen suara.
Kemudian, pasangan Sudrajat - Ahmad Syaikhu meraih 7,8 persen suara disusul pasangan TB Hasanudin - Anton Charliyan dengan 3,1 persen suara. Dalam survei tersebut, sebanyak 6,4 persen suara masih belum menentukan pilihan.
Survei tersebut dilakukan dengan cara tatap muka dengan jumlah 800 orang responden berusia minimal 17 tahun secara acak mulai dari 19 Februari hingga 4 Maret. Metoda yang digunakan adalah pencuplikan proporsional bertingkat didasarkan pada jumlah penduduk di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini