Pada upacara kali ini ada hal yang cukup menarik perhatian yakni keberadaan tiga anggota yang menjadi peserta upacara berdiri di atas ketinggian sekitar 10 meter menggunakan mobil Turntable Tender and Snorkel.
Rupanya keberadaan tiga orang anggota tersebut adalah bagian dari rangkaian acara untuk memberikan tanda kehormatan secara simbolis pada Pjs Solihin berupa Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selanjutnya dua anggota tersebut memberikan APAR pada Pjs Solihin yang menunggu di tenda tamu sebagai tanda kehormatan dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DKPB) Kota Bandung.
Dalam sambutannya Pjs Solihin merasa terhormat dan bangga bisa memimpin upacara di hadapan para anggota Damkar yang disebutnya sebagai pahlawan.
"Saya merasa terhormat bisa berdiri di depan para pejuang dan pahlawan masyarakat. Sampaikan pada keluarga di rumah rasa bangga dan hormat saya atas segala pengorbanan selama ini," ujarnya.
Di temui usai acara Solihin mengatakan sudah seharusnya pemerintah memberi perhatian khusus bagi anggota Damkar. Sebab selain bertugas dengan api, mereka juga tak jarang menjadi tumpuan masyarakat dalam meminta pertolongan.
"Mereka itu bekerja dengan berbagai keluhan masyarakat. Mulai dari kebakaran, bencana alam, tabrakan, ada juga ular masuk rumah, sarang tawon, sampai kemarin monyet lepas minta bantuan Damkar," ucapnya.
Sehingga, kata Solihin, mereka yang sudah bekerja 1x24 jam itu harus diberi perhatian khusus dari sisi ekonomi dan gizi melalui asupan makanan yang diberikan. "Karena itu pemerintah harus memberi perhatian yang khusus," ucapnya.
![]() |
Kepala DKPB Kota Bandung Ferdi Ligaswara berharap hari ulang tahun ini bisa menjadi momen untuk meningkatkan kemampuan, prasarana dan dedikasi terhadap masyarakat.
"Kami berharap banyak, pemerintah lebih memperhatikan terutama anggota di lapangan. Karena mereka pejuang yang setiap saat berhadapan dengan maut. Seperti tahun lalu dua anggota meninggal, itu menjadi bukti mereka bekerja dengan hati untuk melayani masyarakat," ujarnya.
Soal armada, Ferdi berharap pemerintah bisa melakukan penambahan. Sebab sejauh ini Kota Bandung sangat tertinggal dari kota besar lainnya seperti Surabaya yang telah memiliki 100 armada, sementara Kota Bandung baru 30 armada.
"Kita harap ada penambahan. Karena kita ketinggalan jauh dari Surabaya atau Makassar. Kita baru ada 30 armada, Surabaya sudah 100," tandas Ferdi. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini