"Anaknya aktif di lab, dia sudah semester delapan. Sekarang sedang menyelesaikan tugas akhir dan hanya tersisa tiga mata kuliah lagi," kata Kaprodi Teknik Elektro Sigit Yuwono saat ditemui di ruangan sekretaris pimpinan Fakultas Elektro kampus Tel-U, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/3/2018).
Saban hari, Alexander atau Ale, banyak menghabiskan waktu di kampus. Bahkan, menurut Sigit, Ale baru didaulat sebagai asisten Laboratorium Pengukuran Besaran Elektrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ale aktif dalam kegiatan di Unit Kegiatan Kesenian Sumatera Utara (UKKSU) dan Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE). "Kebanyakan kegiatannya di lab. Pergaulannya agak terbatas, kata ketua himpunannya, gaul di sini-sini (lingkungan fakultas) saja," ujar Sigit.
Dia mengungkapkan Ale sudah berjanji kepada orang tua akan menyelesaikan skripsi pada tahun ini. Sebab ayahnya sudah pensiun bekerja.
"Diwanti-wanti agar segera lulus dan cepat bekerja karena akan menjadi tulang punggung keluarga. Janji ke orang tua ditepati (karena menyelesaikan skripsi di semester delapan), peluang untuk selesai tepat waktu tinggi," tuturnya.
Selama Ale menjadi mahasiswa di Prodi Teknik Elektro, pemuda kelahiran Medan itu tidak pernah terlibat kasus di dalam dan luar kampus.
"Baik orangnya, tidak pernah ada kasus," kata Sigit.
Karangan Bunga Dukacita
Civitas Tel-U berharap kepada pihak kepolisian segera mengungkap kasus dugaan pembunuhan Alex. "Kami berharap semoga kasus ini cepat terungkap, kami percaya polisi dapat bekerja secara profesional dan kami yakin mereka sudah bekerja sangat baik," kata Sigit.
Ungkapan kehilangan Ale masih menyelimuti kampus Tel-U. Di lobi Fakultas Teknik Elektro terdapat dua karangan bunga dukacita untuk Ale yang dipasang di dua sisi tembok. Karangan bunga tersebut dipasang oleh teman-teman Ale.
![]() |
Sigit kaget saat mengetahui Ale dibunuh. "Semoga polisi segera mengungkap dan masyarakat bisa membantu," ujarnya.
Ale dimakamkan di TPU Mangunjaya, Desa Sumberjaya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3) kemarin. Proses pemakaman Ale disaksikan keluarga dan teman-temannya. Selain itu, jajaran staf Fakultas Elktro turut hadir.
"Satu bus mahasiswa himpunan, dua mobil kecil staf dan delapan mobilnya. Kami menyaksikan prosesi pemakamannya. Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya, kita ketahui kehilangan anak suatu yang menyedihkan, semoga keluarga ikhlas dan semoga kasus ini segera terungkap," tutur Sigit. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini