Kendati kondisi air mulai surut, halaman sekolah tersebut masih tergenang air. Guru dan sejumlah personel TNI membantu membereskan perabotan sekolah yang sebelumnya terendam banjir.
Kepala SDN 1 Wanakaya Ipah Agus Sartipah mengatakan sejak hari Minggu (11/3/2018) dan Senin (12/3/2018) sekolahnya terendam banjir. Ketinggian air mencapai 1,3 meter. Sejumlah fasilitas sekolah, seperti buku, dan perabotan lainnya terendam air. Ketinggian air saat ini sekitar 30 sentimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ipah mengaku banjir kemarin merupakan banjir terparah yang melanda Wanakaya. Padahal, sambung Ipah, pihaknya telah merenovasi sekolah. Fondasi bangunan sekolah pun sudah ditinggikan.
"Kantor yang tadinya rendah kita tinggikan. Tapi tetap saja terendam. Kemungkinan komputer juga rusak, ada 20 unit komputer di sekolah kita," katanya.
Lebih lanjut, Ipah mengatakan sudah dua hari SDN 1 Wanakaya meliburkan siswanya. Rencananya, besok proses belajar mengajar kembali normal.
"Besok kita sudah aktif lagi. Kita akan memberi pemberitahuan. Namun kita juga masih memaklumi jika ada siswa yang belum bisa berangkat, karena daerahnya masih terendam banjir," ujar Ipah.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Wanakaya Saliman menyebutkan di Desa Wanakaya sedikitnya ada empat sekolah yang memilih untuk meliburkan siswanya, yakni SDN 1, SDN 2, MI 1 Wanakaya, dan satu taman kanak-kanak.
"Empat sekolah masih diliburkan. Kalau kerugian belum bisa ditaksir kerugiannya," kata Saliman.
Saliman menjelaskan pihaknya akan mengevaluasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait bencana banjir yang melanda desanya. Ia juga tak menampik, banjir kemarin merupakan banjir teraparah yang menerjang Wanakaya.
"Tanggul di sejumlah sungai jebol, seperti Cipager, Bondet, dan Selayur. Ini menjadi perhatian kita. Banjir ini juga kiriman dari wilayah Barat," ucap Saliman. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini