Jika hujan besar terjadi di utara yang terdampak banjir yaitu kawasan Djundjunan (Pasteur), Pagarsih hingga Caringin. Sementara hujan besar berasal dari kota menuju timur, banjir menerjang kawasan Arcamanik, Antapani, Kiaracondong, Gedebage dan titik lain di wilayah timur Kota Bandung.
Baca juga: 17 Titik di Bandung Rawan Banjir |
Arif mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan sejumlah upaya agar banjir di Bandung dapat teratasi. Seperti halnya mengaktifkan kembali anak dan cucu dari Sungai Cikapundung yang jumlahnya mencapai puluhan saluran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara lainnya, kata Arif, adalah kembali meniru peninggalan Belanda yang dulu hidup di Kota Bandung yakni mengaktifkan rem air agar arus air deras dari utara ke pusat kota tidak menyebabkan banjir.
"Ada beberapa rem air seperti Karangsetra, Taman Maluku, Situ Aksan. Nah oleh kita kan banyak ditutup, nah ini yang harus dihidupkan kembali," ujarnya.
Salah satu lokasi yang akan diaktifkan dalam waktu dekat adalah rem air Sirnaraga. "Kita buka supaya air yang masuk ke Sungai Citepus tidak langsung mengarah ke Djundjunan dan Pagarsih, kita rem dulu," ucapnya.
Arif menjelaskan dua hal tersebut merupakan solusi yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan banjir. Namun Arif memastikan hal itu tidak bisa dikerjakan secara instan.
"Kita lihat saja saudara kita di kabupaten (Bandung) sampai sekarang masih terendam (banjir). Kita hanya kewatin saja. Sebetulnya mau bagaimana pun Kota Bandung ini danau purba. Harusnya kita memperbaiki utaranya (kawasan hijau). Biar mau bagaimana pun (upaya), ini (Bandung) bekas danau jadi pasti terjadi (banjir)," tutur Arif. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini