Menurutnya isu ekonomi kerap menjadi sorotan para calon dalam kontestasi Pilkada. Paslon berlomba-lomba mengambil langkah strategis untuk memajukan Jabar melalui pendekatan ekonomi.
"Dalam setiap pemilu isu ekonomi itu selalu menjadi seksi karena dialah aspek yang paling sensitif dalam kehidupan. Termasuk masalah infrastruktur," kata Karim saat dihubungi via telepon genggam, Senin (12/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah mereka (paslon) akan berani mengatakan tidak kepada investor yang akan mengubah lahan pertanian daerah-daerah agraris menjadi perumahan. Itu yang menjadi masalah krusial di Jabar sebagai salah satu provinsi yang jadi lumbung padi nasional," ungkap dia.
Ia mengatakan Jabar sebagai jumlah penduduk terbanyak dan kekayaan alam yang ada sangat berpotensi menjadi provinsi termaju di Indonesia. Sehingga, sambung dia, Jabar akan menjadi sasaran empuk investor.
"Faktanya (Jabar) sudah dikepung oleh investor perumahan di mana-mana, baik daerah agraris sampai pusat kota. Nah kita tidak tahu jalan 'damai' yang dipilih oleh gubernur seperti apa, apakah akan bertransaksi atau berani menolak," tutur dia.
Di sisi lain, kata dia, tantangan bagi calon pemimpin di Jabar yakni mengubah potensi yang ada menjadi kekayaan aktual. Artinya, segala potensi yang ada bisa dinikmati oleh warga Jabar.
"Jadi tantangan bagi cagub dan cawagub itu bagaimana mengubah potensi Jabar itu menjadi kekuatan aktual. Kuncinya siapapun yang terpilih harus berani keluar dari zona nyaman, sadar krisis dan berani mengambil tindakan," kata Karim. (ern/ern)











































