Aksi tak biasa itu berlangsung di sejumlah titik rawan kecelakaan di Garut, Kamis (8/3/18). Salah satunya di Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul. Ustaz dari beberapa pesantren dilibatkan dalam gelaran operasi kali ini.
"Kita ingin menyampaikan bagaimana pelanggaran lalu lintas dipandang dari sudut pandang agama," ujar Kasatlantas Polres Garut AKP Erik Bangun kepada wartawan di Jalan Pembangunan, Kamis (8/3/18).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengendara yang terjaring tidak ditilang. Polisi memberinya surat teguran dan langsung menggiring para pengendara ke pinggir jalan untuk diberikan pemahaman oleh ustaz.
"Kita memberikan imbauan secara humanis kepada para pelanggar. Sekarang kita laksanakan dengan pendekatan agama melalui dai Kamtibmas Polres Garut," katanya.
Ada sejumlah materi yang disampaikan para ustaz. Intinya, para ustaz menyampaikan kepada para pengendara, golongan dan akibat melanggar peraturan, dilihat dari sudut pandang Islam.
"(pelanggaran lalin) Diantaranya mungkin termasuk dosa. Karena itu menyangkut keselamatan diri sendiri dan orang lain," kata Aceng Ahmad Afandi, salah seorang ustaz yang memberikan materi, hari ini di tempat yang sama.
"Melanggar tentu banyak mudaratnya. Seperti knalpot, bunyinya kencang. Kan mengganggu orang lain, sementara mengganggu orang lain kan dosa," ucap Ahmad menambahkan.
Setelah pengerahan para ustaz untuk memberikan pemahaman kepada pelanggar lalu lintas, polisi berharap agar masyarakat dapat menyadari pentingnya keselamatan.
"Masyarakat menjadi sadar dan tidak mengulangi melakukan pelanggaran lalu lintas," pungkas Erik.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini