Di depan rumahnya ini terdapat kandang ayam. Ya, ayam milik Rosul. Ia sengaja membuat gubuk setinggi sekitar 50 sentimeter, karena kerap kebanjiran.
Alamat gubuk kayu milik Rosul dan Simah itu berada di Gang Rangdu Kurung Dalam, Desa Wanakaya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepeda satu-satunya, buat berangkat cari uang, buat keluar rumah. Kalau mampu beli motor sih ya beli motor, tapi uang cukup buat beli sepeda," kata Rosul saat ditemui detikcom di gubuknya, Senin (5/3/2018).
Sepeda warna merah muda menjadi obrolan pembuka dengan Rosul. Sedangkan Simah saat itu tengah berada di dapur. Asap yang keluar dari dapur menjadi penanda jika Simah tak bisa diganggu. Posisi dapurnya lebih tinggi dari kamar Rosul dan Simah, lokasinya berada di samping kamar.
Rosul mengaku sudah lima tahun tinggal di gubuk kayu. Tak ada listrik dan kompor gas. Gelapnya malam dan dinginnya hujan sudah menjadi teman akrabnya sehari-hari.
"Ya sudah biasa, hujan ya kedinginan. Kalau musim panas ya kepanasan. Maklum, bangun rumah seadanya, sebisanya, asal enggak kebocoran saja," kata Rosul sembari menunjuk ke cempor yang berada di rumahnya.
![]() |
"Adik ipar saya sudah punya anak dua, kamarnya buat anaknya. Saya mengalah pindah ke sini," ucapnya.
Rosul hanya tinggal berdua bersama Simah. Hingga kini, suami-istri itu belum dikaruniai anak. Impian dia bisa membangun rumah yang laik huni.
"Kalau ada uang sih pengennya bangun rumah. Tapi bisanya bangun yang seperti ini," kata Rosul.
Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, dia mengaku kerap melaut mencari rajungan. Kadang Rosul menganggur ketika cuaca buruk dan tak ada teman yang mengajak untuk mencari rajungan.
"Ya tidak setiap hari. Alhamdulilah cukup buat sehari, ya kadang tak ada. Kalau lagi menganggur nyari kayu bakar buat masa," ujar Rosul.
Di tempat yang sama, Simah mengaku ikhlas tinggal di gubuk kayu. Ia bersyukur masih bisa diberi kesehatan untuk bisa beraktivitas. Agar dapur tetap berasap, Rosul dan dirinya bisa bertahan hidup, Simah kerap menjadi tukang pijit dan buruh cuci.
"Kalau ini tanah milik orang tua saya, sekarang sudah jadi milik saya. Kadang ada tambahan jajan, ada panggilan buat mijat dan nyuci," ucap Simah. (bbn/bbn)