Rahmat Seniman Rock Balancing Punya Kebiasaan Aneh Sejak Kecil

Rahmat Seniman Rock Balancing Punya Kebiasaan Aneh Sejak Kecil

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 01 Mar 2018 18:13 WIB
Rahmat, Seniman Rock Balancing/Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabum - Pasangan suami istri, Iyan Sofian (60) dan Uun (60) orang tua Rahmat Apandi (30) seniman Rock Balancing dari Sukabumi, Jabar mengaku sudah tidak heran ketika anaknya membuat heboh warga dengan karyanya menyusun batu di Sungai Cibojong, Cidahu.

Iyan bercerita jika Rahmat memang punya kebiasaan aneh sejak duduk di kelas 3 Sekolah Dasar (SD). "Dia suka tidur di mana saja, tapi paling sering itu di atas pohon. Keluarga dan tetangga sampai pernah nyari-nyari enggak ketemu," kata Iya didampingi istri dan putranya, Rahmat, Kamis (1/3/2018) di Kampung Pasirdoton, Desa Jayabakti, Cidahu.

Pohon favorit Rahmat kecil berada di tepian sungai, ketika dia haus atau ingin minum dia akan meminta tolong temannya untuk mengambilkan air ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketahuannya setelah seorang temannya datang minta air, saya tanya Rahmat di mana akhirnya dijawab dia lagi tidur di pohon setelah kita susulin ternyata benar dia sedang asyik tidur," lanjutnya.

Awalnya Iyan menganggap kebiasaan putra ke duanya itu hal yang lumrah untuk anak seusia Rahmat. Namun ternyata hampir setiap hari Rahmat tidur di pohon, kadang-kadang dia juga tidur di tepian sungai di atas batu-batu.

"Awalnya sempat takut dia jatuh, tapi sepanjang dia melakukan kebiasaan itu tidak sekalipun kenapa-kenapa. Akhirnya kami biasa saja dan paham dengan tingkahnya, dia kalau ngantuk tidur dimana saja apalagi kalau ada masalah di sekolah atau di rumah bisa bermalam di mana saja kata dia buat nenangin diri," cerita Iyan.

Kebiasaan Rahmat berakhir selesai dia menamatkan pendidikan di SMK, setelah itu Rahmat berpamitan ke daerah Jawa. "Pulang dari sana dia jadi pendiam, jangankan ke orang lain, ke saya saja jarang sekali berbicara. Saya masuk rumah dia keluar, begitu saja," ucapnya seraya tertawa.

Rahmat adalah putra ke dua dari enam bersaudara, di antara kakak dan adiknya Rahmat yang memiliki kebiasaan aneh. Soal batu bertumpuk disebut Iyan adalah sesuatu yang membanggakan karena berkat karya itu anaknya dikenal luas.

"Dia jarang gaul, saat dia membuat batu itu banyak yang mencari termasuk wartawan. Saya sebagai orang tua berharap bakatnya itu tersalurkan dan pemerintah bisa memperhatikan, syukur-syukur kalau tempat Rahmat biasa menyusun batu dijadikan tempat wisata," tandas dia.

Rahmat sendiri sempat membuat pengakuan, jika keahliannya menyusun batu karena kebiasannya tidur dan bermalam di sungai sejak kecil. Iseng-iseng dia belajar menyusun batu. "Bisa dari kecil, bagus karena seni," tuturnya singkat dan lirih.

[Gambas:Video 20detik]

(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads