Rahmat Bikin Rock Balancing Disela Memungut Sampah di Sungai

Rahmat Bikin Rock Balancing Disela Memungut Sampah di Sungai

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 01 Mar 2018 14:46 WIB
Rahmat, Seniman Rock Balancing/Foto: Syahdan Alamsyah
Bandung - Rahmat Apandi (30) tidak mempelajari secara khusus seni 'Rock Balancing' atau menyusun batu di Sungai Cidahu, Kampung Pasirdoton, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jabar. Ada pesan yang sengaja dia sembunyikan di balik 99 tumpukan batu di tempat tersebut, apa itu?

"Sungai ini adalah jalur dia mencari rongsokan sampah, dia kumpulkan, dimasukkan ke karung kemudian dia jual. Disela-sela mengumpulkan sampah plastik dia menyusun batu, dia buat sebagai penanda sekaligus sampah yang tersangkut akan dia bersihkan. Yang bernilai dia ambil, yang tidak bernilai dia tumpuk di pinggir, kemudian dibakar," ujar Indra, di Sungai Cidahu, Kamis (1/3/2018).
Rahmat Bikin Rock Balancing Disela Memungut Sampah di SungaiFoto: Syahdan Alamsyah

Indra, paman Rahmat menyebut jika keponakannya itu tidak mempelajari secara khusus cara menyusun tumpukan batu itu. Rahmat bahkan tidak mengetahui soal Youtube, keramaian di medsos tentang susunan batu buatannya Rahmat dengar dari warga yang sempat geger dengan kemunculan tumpukan batu buatannya.

"Ketika tumpukan batunya ramai di medsos Rahmat enggak tahu, dia baru tahu ketika warga sini juga ramai mencari. Saat itu Rahmat sempat berbisik ke ibu saya, kata dia batu-batu itu buatan dia. Tapi enggak ada yang percaya termasuk saya," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Detikcom mencoba menanyai Rahmat soal tumpukan batu-batu buatannya, meski irit menjawab Rahmat akhirnya mau bercerita. Kalimat awalnya dia berharap agar batu-batu itu tidak dirusak kembali.

"Jangan dirusak, biar rusak sendiri aja. Tapi kalau memang meresahkan mah gimana aja maunya," ujarnya.

Rahmat mengaku kaget, ketika tumpukan batu buatannya menjadi ramai. Terlebih setelah warga dan kepolisian memanggilanya. "Ini juga saya kaget jadi ramai begini," singkatnya.

Dia mengaku sejak kecil memang menyenangi suasana sungai, banyaknya sampah membuat Rahmat yang kesehariannya memulung mengaku banyak mendapatkan sampah untuk dia kumpulkan di sungai.

"Saya mulung aja, yang kira-kira bisa dijual saya ambil dan kebanyakan sampahnya nyelip di batu-batu. Saya enggak suka sungai kotor makanya saya bersihkan, saya memang sudah dari kecil senang diam di sungai. Menumpuk batu begini enggak belajar dari siapa-siapa, sudah dari kecil jadi gampang," bebernya.

(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads