Lebih Dekat dengan Rahmat, Seniman Rock Balancing Asal Sukabumi

Lebih Dekat dengan Rahmat, Seniman Rock Balancing Asal Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 01 Mar 2018 13:22 WIB
Rahmat Apandi Seniman Rock Balancing/Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabumi - Rahmat Apandi (30) sempat membuat geger warganet setelah aksinya membuat batu bersusun di Sungai Cidahu, Kampung Pasirdoton, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Sukabumi viral di media sosial pada awal Februari lalu.

Saat itu, warga bahkan sempat mengadakan ronda malam demi mengungkap siapa penyusun tumpukan batu sepanjang ratusan meter tersebut. Misteri itu akhirnya terungkap, tidak ada yang menyangka jika pembuatnya adalah Rahmat pria yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung sampah di Sungai Cidahu.

Baca Juga: Hanya Dalam Satu Menit, Rahmat Susun Batu di Sungai Cidahu

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Detikcom menemui Rahmat, Kamis (1/3/2018). Masih seperti saat pertama bertemu, pria berambut gondrong itu masih irit berbicara, dia hanya menjawab iya dan tidak ketika ditanya oleh awak media. Seluruh pertanyaan dijawab oleh Indra pamannya.

"Dia sehari-harinya memulung rongsokan sampah, di jalanan kadang dia ke sungai. Sudah empat tahun dia memulung seperti itu, sejak kepulangannya dari daerah Jawa," kata Indra paman Rahmat kepada detikcom di lokasi Sungai Cidahu, Kamis (1/3/2018).

Dalam satu hari Rahmat bisa mengumpulkan uang rata-rata Rp 20 ribu, uang itu dia simpan untuk keperluannya sendiri bila sewaktu-waktu membutuhkan.

Indra memastikan jika keponakannya itu tidak mempelajari secara khusus bagaimana cara dia menyusun batu. Awalnya warga maupun keluarga tidak ada yang mempercayai jika Rahmat adalah orang misterius penyusun batu di sungai.

"Akhirnya kan kemarin dia diminta untuk menunjukkan keahliannya, ternyata betul yang menyusun batu di sungai itu dia. Dia dapat dari mana keahliannya itu saya juga enggak tahu, jangankan nonton Youtube, handphone aja dia enggak punya," lanjut Indra.

Tidak seperti tumpukan pertama yang dibumbui isu mistis di media sosial, yang berujung pada perusakan tumpukan batu. Kali ini 99 tumpukan batu dijaga oleh warga setempat.

Bersama warga Indra sendiri bahkan menginisiasi untuk membuat kesepakatan jika batu tidak akan dihancurkan, bahkan memasang tali pembatas di jalan masuk menuju sungai. Hal ini dilakukan agar siapapun yang datang melihat tidak menginjak area pesawahan milik warga. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads