Aneka Sampah Usai Banjir di Bandung: Ada Kasur hingga Kursi

Aneka Sampah Usai Banjir di Bandung: Ada Kasur hingga Kursi

Wisma Putra - detikNews
Rabu, 28 Feb 2018 12:17 WIB
Sampah kasur yang menumpuk di pinggir jalan. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Kabupaten Bandung - Pascabanjir terjadi di Kecamatan Majalaya Bandung, beberapa waktu lalu, menyisakan tumpukan sampah. Aneka sampah itu berasal dari warga.

Ragam sampah menumpuk di sepanjang Jalan Raya Saparako, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Rabu (28/2/2018). Gundukan sampah itu antara lain kasur, kursi, lemari, pakaian dan peralatan rumah tangga.

Sedikitnya ada 10 titik sebaran tumpukan sampah. Dinas Kebersihan Pemkab Bandung dan aparat Kecamatan Majalaya turun tangan membersihkan sampah-sampah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini (sampah) pasca banjir besar yang beberapa hari lalu melanda Majalaya," kata Camat Majalaya Ajat Sudrajat.

Dua armada truk disediakan untuk mengangkut sampah. Warga setempat dan sejumlah personel Koramil Majalaya bergotong royong menyingkirkan limbah rumah tangga itu.

Menurut Ajat, proses pengangkutan sampah itu sudah dilakukan sejak Sabtu (24/2). Bukan hanya di lokasi itu, proses pengangkutan sampah itu dilakukan di lima desa yang ada di Kecamatan Majalaya, di antaranya Desa Bojong, Majakerta, Majasetra, Majalaya dan Sukamaju.

"Sampai hari ini sudah 50 truk mengangkut sampah. Terbesar di lima desa, sampahnya macam-macam kebanyakan sampah rumah tangga," ucap Ajat.

Dia menjelaskan bencana banjir yang melanda Kecamatan Majalaya pada awal 2018 ini termasuk paling besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Aneka Sampah Usai Banjir di Bandung: Ada Kasur hingga KursiKursi rusak terendam banjir di Kabupaten Bandung ini menjadi sampah. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bukan hanya tersebar di Jalan Saparako Majalaya, tumpukan sampah terlihat di titik lainnya seperti Jalan Raya Majalaya-Ciparay, Majalaya-Ibun dan Majalaya-Cicalengka.

"Kami targetkan selama tujuh hari proses pengangkutan sampah selesai," kata Ajat.

Deni (40), ketua RW 01 Kampung Saparako, mengatakan ragam sampah itu sengaja dibuang warga karena rusak atau tidak dapat digunakan.

"Sampah milik warga. Kebanyakan sampah rumah tangga, soalnya sudah tidak ada yang dapat di selamatkan seperti kasur, kursi rusak, pakaian terendam lumpur," tutur Deni. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads