Tiga hari belakangan ini Marpiah tak bisa tidur nyenyak. Nanang tak kunjung ditemukan oleh Tim SAR. Saat detikcom berkunjung ke rumah Marpiah, badannya gemetar.
Suhu tubuhnya meninggi. Sesekali Marpiah mengusap air matanya. Marpiah dihantui rasa sedih dan khawatir akan kondisi anaknya yang saat ini belum ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: 5 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Kebumen, 1 Orang Hilang
Nanang merupakan anak ke enam dari delapan bersaudara pasangan Marpiah dan almarhum Suhaji. Nanang dikenal penurut di lingkungan keluarganya. Menurut Marpiah, Nanang sudah berada di Kebumen sejak tanggal 13 Februari lalu. Nanang bekerja di salah satu bos rongsokan yang berada di Kebumen.
"Sebelumnya kerja di sini. Pertengahan bulan ini berangkat ke sana, mau pindah kerja. Nah, pada hari Minggu itu katanya liburan ke pantai sama temannya. Tapi, tidak bilang ke saya," ucap Marpiah yang saat itu mengenakan kebaya warna merah muda.
Di tengah obrolan, saudara ipar Marpiah bergegas mengambil salah satu foto milik Nanang. Dalam fotonya, Nanang terlihat ganteng dengan berpakaian kaos bola tim kesayangannya, Manchester Unites (MU). Klub raksasa asal Inggris.
"Foto kecilnya tidak ada. Adanya foto ini," kata Marpiah seraya menunjukkan foto Nanang.
Sebelum kejadian nahas yang menimpa anaknya itu, Marpiah mengaku tak memiliki firasat apapun. Ia merasa kaget setelah mendengar kabar duka tentang anaknya. "Pas dengar kabar, pihak keluarga ada yang ke sana. Langsung mengecek ke sana. Di sini saya boro-boro bisa tidur nyenyak, kepikiran terus," katanya.
Saat ini, enam orang perwakilan dari pihak keluarga menurut Marpiah masih berada di Kebumen. Kendati dihantui perasaan yang kalut, Marpiah menyempatkan diri membaca surat-surat Alquran untuk mendoakan kondisi anaknya.
"Saya berharap Nanang ketemu, apapun kondisinya. Hanya itu saja harapan kami sekeluarga. Sekarang masih nunggu informasi," ucapnya.
Muhamad (47), paman dari Nanang mengaku sempat ke Kebumen melihat situasi proses pencarian ponakannya itu. Muhamad sempat ikut proses pencarian dengan menyisir garis Pantai Suwuk, lokasi Nanang terseret ombak.
"Setelah dikabarkan, saya langsung berangkat ke sana. Kalau dengar-dengar kata tim SAR sana sih biasanya tidak jauh, sekitar lima kiloan dari lokasi hanyut. Waktu itu kita tidak menemukan," ucapnya.
Muhamad berharap ponakannya bisa ditemukan tim terlibat dalam proses pencarian. Sebelum kejadian, sambungnya, Nanang sempat aktif mengobrol tentang liburan ke pantai bersama teman-temannya.
"Kita tak punya firasat apa-apa. Cuma sebelumnya sering ngobrol soal liburan ke pantai," katanya.
Rencana Menikah Setelah Hari Raya Idul Fitri
Tim SAR Kebumen dibantu dengan anggota lainnya masih mencari keberadaan Nanang. Keluarganya tak mengira, Nanang mengalami nasib nahas saat berlibur di Pantai Suwuk.
Remaja usia 25 tahun itu ternyata sedang mengejar impiannya untuk mempersunting gadis yang satu kampung dengannya. Nanang rela bekerja ke Kebumen demi impiannya itu.
"Rencananya memang mau nikah sama orang sininya. Sudah ada obrolan sama orang tua pacarnya," kata Marpiah dengan mata berkaca-kaca.
Marpiah mengatakan pernikahan Nanang rencananya dilaksanakan usai Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Bahkan, kepada Marpiah, Nanang sempat mengaku akan mempersiapkan barang-barang untuk seserahan saat pernikahan nanti.
"Tunangan sih belum, tapi baru obrolan saja. Kemarin orang tua pacarnya sama pacarnya itu ke sini, pacarnya nangis terus. Sebelum kejadian, malamnya itu teleponan sama pacarnya," tutup Marpiah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nanang bersama keempat emannya berwisata ke Pantai Suwuk, Kebumen Jawa Tengah. Keempat teman Nanang itu selamat dari amukan ombak di Pantai Suwuk. Namun, Nanang tak berhasil diselamatkan pada Minggu (25/2/2016) siang.
(avi/avi)











































