Pantauan detikcom Senin (26/2/2018), kegiatan belajar mengajar (KBM) sekitar 150 siswa SD tersebut di pindahkan ke Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang berada di Jalan Wiranata Kusumah Baleendaah. Sejumlah siswa belajar di atas lantai tanpa alas tikar dan sebagainya. Sedangkan seorang guru yang mengajar siswa itu duduk menggunakan kursi plastik.
"Enggak enak belajar di sini, sekolahnya kebanjiran, kelasnya juga. Dingin (belajar di lantai), pengen belajar di kelas yang ada kursi dan bangkunya," kata Anita Gustina Siswa Kelas VI di Gedung SKB.
![]() |
Meski demikian, Gustina bersama teman lainnya tetap semangat belajar. "Harus semangat belajarnya meskipun di pengungsian biar pintar," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Sekolah SDN Andir 1 Ade Supriadi mengatakan, karena proses KBM siswa dipindahkan ke pengungsian, jumlah kehadiran siswa pun menurun.
"Untuk kehadiran 55 sekitar persen. KBM normal namun tidak sampai Pukul 12.00 WIB hanya sampai Pukul 11.00 WIB," jelasnya.
Ade menambahkan, meski bangunan sekolah sudah ditinggikan menjadi dua lantai. Namun tetap gedung kelas tersebut tidak dapat digunakan untuk belajar. Pasalnya akses jalan menuju sekolah yang ada di tengah pemukiman warga terendam banjir.
"Akses jalannya susah. Mending dipindah ke pengungsian KBM nya untuk keamanan dan kenyamanan para siswa belajar," tambah Ade.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, tidak hanya SDN 1 Andir saja yang terendam banjir, enam gedung sekolah lainnya yang berada di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendaah dan Bojongsoang ikut terendam dan proses KBM nya pun di pindahkan ke pengungsian. (avi/avi)