Pantauan di lokasi, Senin (26/2/2018) pagi, antrean kendaraan menuju Kota Bandung tersendat. Ekor kendaraan mengular sampai Tugu Siliwangi Baleendah.
Antrean kendaraan ini disebabkan karena terjadi penyempitan jalan di titik banjir. Selain itu, volume kendaraan pun meningkat yang didominasi kendaraan roda dua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasatlantas Polres Bandung AKP Dony E Wicaksono mengatakan antrean itu terjadi karena laju kendaraan melambat saat melewati banjir.
"Antrean kendaraan terjadi karena ada pelambatan arus lalu lintas saat kendaraan melintasi genangan air tersebut," katanya via telpon.
Dony menuturkan ketinggian genangan air di jalan tersebut bervariatif. Ketinggiannya bisa mencapai betis orang dewasa. "Ketinggian air di jalan tersebut sekitar 30-40 sentimeter," tutur Dony.
Sementara itu Jalan Raya Dayeuhkolot-Bajaran, Dayeuhkolot-Moh Toha dan Andir-Banjaran masih belum dapat dilintasi baik kendaraan R2 atau R4. Jalan tersebut hanya dapat dilintasi delman dan perahu.
Ia mengimbau kepada warga Kabupaten Bandung yang kerap menggunakan jalan tersebut untuk gunakan jalur alternatif. "Dari arah Majalaya-Ciparay bisa melalui Rancaekek-Cileunyi dan dari arah Banjaran-Pangalengan bisa menggunakan jalur Soreang-Kopo," ucap Dony.
Bukan hanya di jalan raya, banjir masih merendam permukiman di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendaah dan Bojongsoang. Salah satunya, ketinggian air di sekitar Kampung Bojongasih, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, ketinggian air berikisar 20-200 sentimeter. (bbn/bbn)











































