Pemasangan spanduk dengan tulisan lengkap dalam bahasa sunda "saha bae nugaduh TUYUL daru'akeun hirupna ulah jamuga" yang artinya "siapa saja yang punya tuyul doakan hidupnya tidak selamat".
Pemasangan spanduk itu bukan tanpa alasan. Belakangan ini sejumlah warga mengaku resah dan mengaku sering kehilangan uang secara misterius. Kehilangan uang itu secara dicicil hampir setiap hari dengan jumlah yang bervariasi, dari puluhan ribu sampai mencapai ratusan ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang warga sekitar Engkus Kusnadi mengatakan di lingkungannya banyak warga yang mengeluh kehilangan uang. Bahkan uang milik Engkus sendiri bersama keluarganya turut hilang secara tiba-tiba.
"Masalah hilangnya uang secara tiba-tiba ini sudah terjadi beberapa minggu. Awalnya tidak ada yang aneh, namun semakin hari banyak warga yang merasa kehilangan uang, sehingga warga merasa ada yang janggal dan menduga adanya keberadaan tuyul di lingkungan ini," jelasnya saat ditemui di Dusun Tarikolot Desa Situmandala Kecamatan Rancah Sabtu (24/2).
Jumlah uang yang hilang bervariasi mulai dari Rp 100 ribu, Rp 500 ribu, Rp 800 ribu. "Kalau didata jumlah dari semua warga yang merasa kehilangan total lebih dari Rp10 juta," ujarnya.
Engkus menerangkan warga menjadi heran dengan peristiwa kehilangan itu. Sebab uang yang dicuri hanya sebagian saja. Sehingga, warga menduga bukan ulah seorang pencuri pada umumnya.
"Kalau oleh orang biasa, tidak mungkin hilangnya cuma sedikit-sedikit, pasti semuanya diambil," ujarnya.
Dengan alasan itu warga kemudian berinisiatif membuat sepanduk tersebut. Spanduk dipasang di lokasi strategis yakni depan Puskesmas Rancah dan eks Kantor Kecamatan Rancah. Hal itu dilakukan sebagai upaya peringatan dan bagian dari pencegahan. (ern/ern)











































