Berdasarkan pantauan detikcom, ribuan orang keluarga besar Persis ini berasal dari berbagai wilayah di tanah air. Mereka berbondong-bondong datang sejak pagi hari memadati setiap sudut lapangan Monumen Perjuangan.
Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua tampak berbaur. Mereka tetap antusias mengikuti silaturahmi akbar ini meski teriknya sinar matahari membakar kulit. Sebagian jemaah Persis yang hadir berlindung di bawah payung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seruan perlawanan terhadap aksi teror kepada pemuka agama terdengar dari atas panggung. Salah seorang orator mengingatkan peristiwa yang menimpa salah seorang keluarga Persis ustaz Prawoto. Ia meninggal setelah dianiaya tetangganya yang diduga alami gangguan jiwa.
"Kesedihan kita ustaz kita ada yang dibunuh dengan tidak ada hati nurani. Kita tidak rela, lawan," kata salah seorang orator.
Ia mengatakan silaturahmi akbar ini menjadi momentum persatuan Persis. Ia mengajak seluruh jemaah Persis untuk tidak takut terhadap isu-isu penyerangan tokoh agama yang terjadi belakangan ini.
"Kita harus merapatkan barisan, solid. Kita bersama-sama menyerukan 'kami tidak takut'," teriak sang orator disambut sorak ribuan keluarga besar Persis yang hadir.
Rencananya kegiatan silaturahmi akbar ini akan dihadiri oleh Kapolri Jendral Tito Karnavian, Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto, Pangdam III/Siliwangi Mayjen Doni Monardo. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini