Pasca banjir yang terjadi, Jumat (23/2/2018) dini hari tadi, hingga siang ini, warga yang berada di tiga kecamatan itu masih membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah dan membersihkan perabotan rumah tangganya.
![]() |
Pantauan detikcom di Kampung Talun, Desa Tanggulun, Kecamatan Ibun, sejumlah warga sedang membersihkan rumah dan perabotannya, seperti kursi, kasur, peralatan dapur, buku, Al-Qur'an, karpet dan lainnya. Sejumlah motor dan mobil milik warga pun ikut terendam.
Selain itu, sejumlah jalan di Kecamatan Majalaya masih terendam di antaranya Jalan Babakan Majalaya dan Jalan MT Majalaya. Karena ada genangan air arus lalu lintas menjadi tersendat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan, akibat dari banjir itu, banyak rumah warga yang rusak. "Kurang lebih ada 100, lebih barangkali. 100 rumah yang paling parah," ungkapnya.
Ia menuturkan ketinggian air di pemukiman warga bervariatif, bahkan ada halaman rumah tanah terendam mencapai 2 meter. "Rata-rata di rumah 120 cm, kalau di pekarangan. Banjir sekarang lebih parah lagi sebab arus Sungai Citarum melebihi dari pada tanggul," ujarnya.
Di kampung tersebut, rata-rata warga mengalami kerusakan benteng rumah roboh dan kaca rumah pecah. Tidak hanya di Kecamatan Ibun, kerusakan rumah juga dialami oleh warga Kecamatan Majalaya.
![]() |
Salah satunya, benteng rumah milik Amin Supriatna (48), yang berada di Kampung Cikaro, Desa Majakerta, Kecamatan Majalaya roboh ke aliran Sungai Cikaro. "Roboh akibat terhantam arus air yang mengalir sangat deras," kata Amin.
Sementara itu Camat Majalaya Ajat Sudrajat mengatakan di Kecamatan Majalaya, banjir terjadi di lima desa dan merendam seribuan rumah.
"Lima desa, di antaranya Desa Bojong, Majakerta, Majasetra, Majalaya dan Sukamaju yang merendam 1.359 unit rumah dan 14 sekolah dasar (SD) yang berada di empat desa," ujarnya via pesan singkat. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini