Kapolresta Cirebon AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Memang tak ada korban jiwa dari laporan yang kita terima. Kita terima laporan dari masyarakat, terus kita amankan," kata Kapolresta Cirebon AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar saat ditemui detikcom di Mapolresta Cirebon, Kamis (22/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan lihat dan periksa CCTV daerah sekitar, apakah pisau dapur itu pemberian orang atau sengaja dibawa oleh ornag gila itu. Kita akan dalami, kita bawa ke Dinsos untuk pembinaan," ucapnya.
Pengamanan orang gila ini, menurutnya sebagai tindakan preventif. Jangan sampai ada yang terluka. Terlebih teror orang gila di Jabar saat ini marak. Tercatat ada dua penyerangan yang dilakukan oleh orang gila di Jawa Barat, yakni di KH Umar Basri pimpinan Ponpes Al Hidayah Cicalengka, Kabupaten Bandung dan Ustaz Prawoto Komandan Brigade Persatuan Islam (Persis).
Adi mengatakan dari sekian banyak isu yang beredar, hanya dua penyerangan terhadap ulama yang dinyatakan fakta. Selebihnya merupakan hoaks.
"Sisanya hoax. Semua pelaku sudah ditangkap dan diproses oleh Polda Jawa Barat. Dengan adanya isu ini, kita menjadi semakin peduli dengan orang dengan gangguan jiwa," ucap Adi.
Ia mengatakan penanganan terhadap orang gila harus dilakukan secara menyeluruh, bekerjasama dengan dinas teknis terkait. Ia mengatakan di Kota Cirebon telah terbentuk satgas penanganan penyakit masyarakat.
Selain membentuk satgas, Adi mengatakan Pemkot Cirebon berencana membangun rumah singgah untuk gelandangan dan orang dengan gangguan jiwa.
"Kita bersama Dinkes dan Dinsos Kota Cirebon bekerjasama soal kasus ini. Sudah kita bentuk satgasnya. Tadi kita kumpulkan tokoh ulama, ada rencana untuk pembangunan rumah singgah," katanya.
Lebih lanjut Adi mengatakan pihaknya telah menggelar razia terhadap orang gila sebanyak dua kali. Tujuannya untuk menjaga stabilitas keamanan Kota Cirebon. Sebanyak 17 orang gila terjaring dalam razia itu.
"Semuanya sudah kita serahkan ke Dinsos. Kita sudah lakukan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas keamanan dengan adanya isu orang gila ini," tutupnya. (ern/ern)